Ivarr Amundsen kehilangan kemampuannya untuk merasa. Orang yang
sangat dia sayangi meninggal dengan cara yang keji, dan dia memilih
untuk tidak merasakan apa-apa lagi, menjadi seperti sebongkah patung
lilin. Namun, saat Ivarr bertemu Solveig, perlahan dia bisa merasakan
lagi percikan-percikan emosi dalam dirinya. Solveig, gadis yang
tiba-tiba masuk dalam kehidupannya. Solveig, gadis yang misterius dan
aneh. Berlatar di Trondheim, Norwegia, kisah ini akan membawamu ke suatu
masa yang muram dan bersalju. Namun, cinta akan selalu ada, bahkan di
saat-saat tergelap sekalipun.
Kesan saya:
Saya membeli buku ini karena saya sangat suka dengan kisah
cinta dua dunia. Meski demikian, buku ini masih bersegel dalam jangka waktu
lumayan lama. Saya belum mood
membaca. Maklum, selama melanglang dunia oranye (wattpad), saya sudah eneg
membaca cerita tentang orang asing jadi-jadian. Maksud saya, penulis di wattpad
suka banget bikin cerita tentang orang-orang bule. Setting luar negeri pula.
Yang janggal, orang-orang ini bisa-bisanya menyelipkan kebiasaan Indonesia dan
jargon Indonesia di kisah yang tokohnya 100% bule 😑😑😑
Nah, lepas dari sikap skeptis saya tadi, saya akhirnya
membaca Purple Eyes karya Mbak Prisca Primasari ini. 142 halaman termasuk buku yang
tipis. Namun menurut saya, ceritanya cukup padat. Romance antara Ivarr dan
Solveig sungguh kental sekali. Sementara setting Norwegia dipaparkan dengan
cukup rapi.
Yang agak mengganggu pikiran saya, adalah fakta kalau Hades
itu bersayap. Ini balik lagi ke suka-sukanya penulis, sih… apalagi sayap itu
merupakan peranan penting di salah satu adegan final. Ya, saya cuma gagal fokus
gara-gara gak terima dewa disamain sama malaikat 😁🙏
Buat saya, buku ini tergolong ringan, karena mungkin titik
beratnya di romance. Fantasy dan thriller Cuma bumbu penyedap yang diberikan
dengan takaran pas. Endingnya pun rada-rada Korea gitu, hehehe… berpisah untuk bertemu
lagi itu memang jalan terbaik buat fans
service.(Meski katanya, ini bukan fans service juga 😆)
Akhir kata, saya suka buku ini. Buku ini cocok banget buat
penggemar romance fantasy. Tapi kalau
sukanya fantasy-fantasy banyak pertempuran macam
Harry Potter, mungkin buku ini nggak bisa jadi a cup of tea-mu 😉
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Mohon tidak mengcopas isi artikel tanpa izin. Jika berkenan, silakan tinggalkan komentar dengan sopan. Diharapkan untuk tidak mengirimkan link hidup dalam komentar. Terima kasih atas perhatiannya :)