Seorang perempuan
tampak terjun dari ketinggian. Kain penutup matanya terlepas. Perlahan-lahan,
perempuan itu berubah menjadi seekor rubah putih yang meraung dengan pedihnya.
“Pernahkah kau
mencintai seseorang sebelumnya? Pernahkah kau membenci seseorang?”
Seorang gadis cantik
kemudian tampak mabuk di bawah pohon persik. Dia pun berkisah tentang
mimpi-mimpi yang selalu membuatnya bersedih tiap kali tertidur…
*
Adegan di atas adalah adegan pembuka film bertajuk “Once Upon A Time”
yang merupakan adaptasi dari novel bertajuk 三生三世,十里桃花 (3 Lives, 3 Worlds, 10 Miles
Peach Blossom) Novel ini dikarang oleh Tang Qi. Meski banyak sekali kontroversi
dan isu plagiarisme dari cerita ini, 10 Miles of Peach Blossoms terbukti
menjadi cerita yang disukai oleh pembaca dan penonton. Cerita ini pun kemudian
diadaptasi menjadi sebuah serial berjudul Eternal Love. Sukses dengan
serialnya, produser pun kemudian membuat film dengan artis-artis berbeda.
Berikut adalah sinopsis dari 10 Miles of Peach Blossoms dari
novelupdates.com yang terjemahannya sudah saya edit supaya mudah dipahami:
Tiga ratus tahun lalu, seorang wanita yang dikenal sebagai
Su Su berdiri di atas Teras Zhuxiantai. Su Su terjun tanpa penyesalan,
membawa luka hati.
Saat itu, Pangeran Mahkota Yehua hanya bisa melihat peristiwa itu dari
sebuah cermin perunggu. Matanya menyaksikan sendiri kematian wanita yang paling
dia cintai.
Tiga ratus tahun kemudian, di Istana Naga Laut Timur, dua
orang itu kembali bertemu.
Kini Su Su telah berubah menjadi seorang dewi bernama Baiqian.
Dalam kehidupan yang lain, di dunia berbeda, sekali lagi Baiqian menghadapi
pria yang mengkhianatinya. Namun, perasaan Baiqian kini tak ubahnya angin yang
berlalu. Sedang Yehua sendiri masih mengingat kerling mata Baiqian dalam dingin
hatinya.
Tiga kehidupan dan tiga dunia. Pria dan wanita yang sama,
akankah mereka ditakdirkan untuk menyatukan tali cinta kembali?
Gambar dari: someonescorner.wordpress
Karena saya belum pernah baca novelnya, saya akan membahas 2
tontonan megah berdasarkan cerita ini., dimulai dari filmnya dulu.
Once Upon A Time
dibintangi Yang Yang dan Crystal Liu.
Gambar dari: Wikipedia
Jujur, saya menonton film ini setelah eneg lihat Qianqian
tersasar di gubuk yang punya fasilitas kayak villa. Yang bener aja, ada gubuk
ada bahan makanan lengkap gitu. Gak tahu apa harga beras mahal gini? *lho kok
malah ngomel* xD
Saya akui, film Once Upon A Time ini sangat ringkas dan
padat. Sangat membantu buat saya yang enggan berlama-lama dibodohi penulis
skenario melihat betapa mudahnya hidup tanpa kerja atau cari uang, hahaha
:v #realistis
Teknik CGI film ini sangat mantap. Terutama saat Baiqian
memasuki Laut Naga Timur di dalam kelopak bunga bening. Settingnya dibangun
dengan mantap. Benar-benar terasa dunia ala dongeng.
Kostumnya sendiri sangatlah kece badai. Crystal Liu tampil
dengan gaun-gaun melayang dengan detil-detil yang dikerjakan dengan teliti.
Satu-satunya kostum yang ganggu mungkin pakaian pengantin yang rada… ewww…
nggak banget deh :(
Yang Yang juga tampil memikat dalam kostum-kostum megah
dengan detil-detil sedap dipandang mata. Sayang, beberapa kali karakter Yehua
tampil dalam pakaian non-hitam. Jadi sedikit ‘melanggar’ prinsip Yehua yang
mengatakan ‘Hitam menyamarkan warna darah. Aku tidak ingin keluarga atau
musuh-musuhku tahu aku terluka’ itu.
Soal akting, ketampanan Yang Yang membuat saya melupakan
aktingnya (wakakak). Duh, ganteng banget, kamu, dek xD Cocok banget pakai
kostum Ancient Chinese gitu. Lalu dengan keimutanmu, karakter Yehua jadi
kelihatan maniiiiiis kayak marshmellow x3 #eh
Meski demikian, ketampanan dan keimutan hakiki ini bikin
Yang Yang rada nggak cocok jadi Mo Yan (gurunya Qianqian). Jadi nggak salah
kalau Mo Yan kebagian adegan seiprit doang.
Crystal Liu sendiri seperti biasa, ya segituan aja, deh…
hahaha xD Mukanya emang datar begitu ya mau diapain lagi xD
Soal plot, karena ringkas tadi, plotnya cukup efektif.
Kekurangannya mungkin hanya kemunculan Raja Iblis (Yan Yikuan) yang hanya
terkesan ditempel. Karakter si penjahat jadi kurang tereksplor dengan baik.
Sayang banget, padahal kostumnya keren dan Yan Yikuan ganteng banget di sini
:(
Pokoknya kostum dan settingnya bikin saya bisa memaafkan
segala kekurangan film ini, hahaha xD
Dan yang paling penting:
nggak ada adegan gubuk berfasilitas villa.
Lanjut ke serialnya.
Eternal Love
dibintangi oleh Mark Chao dan Yang Mi
Gambar dari wikipedia
Saya akui, karena durasi waktunya (sangat) panjang, serial
lebih punya potensi untuk mengeksplor cerita. Asal-usul semua karakter, masa
lalu, masa kini, semua bisa digambarkan dengan bebas. Nah, kelebihan ini
sayangnya juga merupakan kekurangan dari serialnya. Terlalu banyak tokoh,
terlalu banyak cerita, membuat serial ini rada-rada membosankan, terutama kalau
yang diceritakan bukan merupakan tokoh favorit.
Terus yang jelas, logika cerita serialnya bolong-bolong :(
Jadi untuk penonton yang mementingkan logika, pengin banget jewer penulis
skenarionya. Ini apaaaa coba… grrrrh… makanya saya sempat berhenti nonton dan
berharap ada yang spoilerin endingnya
(meski saya sendiri nggak suka spoiler).
Yah, untungnya saya akhirnya melanjutkan nonton setelah
nanya ke temen, “Episode berapa tuh yang ketemu di Istana Naga Laut Timur?” XD Alhasil,
karena nyari baper doang, saya pun
nontonnya diskip-skip. Cari adegan romantis
aja lah, pengin tahu banget kenapa serial ini bikin banyak cewek termehek-mehek
gitu… hahaha… xD
Setelah berusaha merenungi dan menghayati serialnya #halah
akhirnya saya bisa juga enjoy lihat pasangan Yehua-Baiqian itu. Lebih tepatnya,
saya awalnya jatuh hati sama Ah Li (Zhang Yihan). Bocah imut anaknya Yehua.
Tingkah laku dewa kecil berumur 300 tahun ini asli ngegemesin banget. Belum
kalimat-kalimatnya yang polos tapi kayak orang gede itu hahaha xD
Ironisnya, karena Ah Li ini saya jadi suka juga sama Yehua
yang awalnya sudah pengin saya gorok saking nyebelinnya (iyalah, suami kok
pergi mulu kayak Bang Toyib xD) hahahahaha… Nah, kalau Yang Yang menyihir
dengan keimutannya, Mark Chao berhasil mencuri hati dengan sikap dingin tapi
romantisnya itu. Oke, sama seperti Baiqian, saya juga jadi jatuh hati sama
Mas’e. Sukaaaa banget sama sikap protektif dan tegasnya.
Yehua di film imut dan manis.
Yehua di serial berwibawa dan dewasa.
Okesip.
Saya suka setting dan kostumnya juga. Kalau di film terasa
dipoles habis, serialnya main natural aja. Meski demikian, pemandangan yang
disuguhkan sungguh memanjakan mata. Denger-denger desainer kostumnya juga pernah
masuk nominasi Oscar atau Golden Globe gitu. Jadi memang keren-keren. Kecuali
kostum Yehua di adegan-adegan terakhir yang nggak banget menurut saya hahaha xD
Bener kata temen saya, Lia Zhang. Sekian lama waktu berlalu,
kostumnya nggak ganti zaman. Jadi rada cacad logika juga. Tapi dipikir lagi,
gaya beberapa dinasti memang udah ditampilkan di awal. Agak sulit membuat
diferensiasi dengan bagian akhir.
Dan satu lagi, kostum Yehua terakhir itu, tolong… kayaknya
lebih oke kalau bordirnya jangan full gitu. Collarnya
aja, kek. Atau dari bahu menurun ke
pinggangnya, kek. Jadi masih kelihatan lakinya lah. Hahahah…
#CurhatPenonton
Soal akting harus saya akui, Yang Mi dan Mark Chao-lah yang
lebih unggul. Pemeran Ah Li juga pas banget di serial ini. Untuk chemistry,
mereka bertiga benar-benar kelihatan kayak happy family xD Oh, Ah Li… sini main
sama iik, hahaha xD
Sekali lagi, ini soal selera, sih. Kalau menurut saya,
cerita ini nggak termasuk wow banget. Tapi cocoklah buat ditonton untuk
menghabiskan waktu. Terutama kalau pengin larut dalam nuansa romansa yang bikin
gagal move on xD
Gimana? Udah pengin nonton?
*
Gambar dari: Mark Chao - Pinterest
“Walau ada 10 mil hutan persik, satu pohon sudah cukup
bagiku.”
Yehua.
Putu Felisia
www.putufelisia.com
Wah ini ya... bikin akyu tersepona sama sikapnya... ehem... tapi ci, mengenai tertarik nggak untuk nonton? Lebih baik versi YeHua si dewa pelit aja deh kalau aku suruh milih ya... hehe...
BalasHapus~dari murid yang nggak bisa-bisa~
Gak bisa-bisa? :'D
HapusBerderai air mataku terus nonton film ini
BalasHapusGa tega sama mo Yuan... sekalipun dia endingnya ikhlas...tp 70 000 thn nunggu ketemu lagi, ternyata...oh ternyata...
BalasHapus70.000 tahun bagi Mo Yuan bukannya ga kerasa ya? Kan dia bobo doang XD
HapusPengen liat episode brikutny kasian mo yuan ny
BalasHapusHai, aku baru tamat nonton serialnya . Yaaa, memang banyak yg gw skip si.. gw ambil bagian yg penting² aja, seperti adegan bai qian alias aying sama ye hua yg paling gw demen🥰🥰. Jujur tadinya gw gak suka kalo lead male nya mark chao. Krn di awal udah ngeship sama pangeran kedua klan sayap. Eh ternyata putus, berharap balikan🙃🙃 tapi semakin ke tengah² episode si ye hua makin bucin ke baiqian😘😘. Ululu.... rasanya pengen nyubit yehua.
BalasHapusKok samaa.. awalnya nge ship banget siyin sama li jing eh trnyata bukan jodoh
HapusBaru selesai nntn nya tp slalu kebayang" sama wajah para pemain nya🥰 btw, mo Yuan Ama aku aja 😢
BalasHapusSaking semangatnya aku nntn film itu, sampe" pengen aja follow akun IG masing" pemain nya
BalasHapusAq blm bisa move on msh ngulang2 terus nontonnya hehe❤❤🥰😍love yehua qianqian n a li
BalasHapusMenarik juga ya cerita drama cina ini
BalasHapusAku belum pernah nyobain nonton drama Cina
Ntar kapan kapan mau coba nonton ah