Saya bukanlah penggemar cerita berbasis olah raga.
Saya juga bukan penyuka drama bertempo lambat dengan cerita
mudah ditebak.
Pemeran utamanya tidak memiliki ketampanan menggetarkan
hati.
Kisah cintanya pun sangat minim.
Jadi seharusnya, saya memiliki pandangan yang buruk tentang
film ini.
Tapi tidak. Film ini memiliki daya tarik justru dari kesederhanaannya.
Film Kimi ni Sasageru Emblem (君に捧げるエンブレム) atau An Emblem Dedicated to You
ini diawali dengan adegan seseorang dengan sebuah kursi roda. Sudah bisa
ditebak, pastilah film ini menceritakan tentang penyandang disabilitas. Bagaimana perjuangan mereka hingga bisa bangkit lagi. Dan memang inti dari film Kimi ni Sasageru Emblem memang perjuangan tersebut. Terlebih, pada dasarnya film ini memang didasarkan sebuah kisah nyata dari seorang atlet disabilitas bernama Kazuyuki Kyoya.
Namun, bukan itu intinya.
Ada sesuatu yang ditawarkan dari film ini. Dan sesuatu itu
tidaklah sederhana. Ada kenyataan tentang kehidupan yang dikupas habis dalam cerita
perjuangan yang sangat apik.
Diceritakan, Kazuya Takajo adalah seorang pemain sepak bola
bermasa depan cerah. Sudah terpilih dalam tim nasional Jepang, Takajo juga akan
menikah dengan seorang gadis cantik, Miki Nakagawa.
Malang bagi Takajo, terjadi kecelakaan yang merenggut
sepasang kakinya. Dengan keadaan lumpuh dari dada hingga kaki, Takajo tidak
mungkin melanjutkan mimpi sebagai pemain sepak bola yang hebat.
Rasa frustasi sempat melanda Takajo hingga dia tidak mau
melakukan terapi. Namun, buku harian Miki membuat Takajo berjuang untuk
membuktikan kalau dirinya bisa kembali hidup mandiri.
Di sinilah cerita mulai bergulir. Ketika Takajo melihat
latihan tim basket berkursi roda, Takajo menemukan jalan lain mewujudkan
mimpinya. Miki yang kemudian menjadi istri Takajo, berusaha membantu suaminya
walau dia sendiri harus bekerja menghidupi keluarga.
Ada banyak nilai-nilai yang diajarkan dalam film ini tanpa
terkesan menggurui. Tiap tokoh mampu berbicara dalam peranannya. Takajo yang
masih keras dan arogan walau sudah cacad. Miki yang setia dan penuh cinta mengimbangi
kekeras kepalaan Takajo. Kedua tokoh ini berjuang bersama semua tokoh lain yang
membuat kisah ini menjadi utuh.
Kekuatan film ini jelas terlihat pada plotting yang kuat serta jalan cerita yang sangat realistis. Semua kejadian
dari awal hingga akhir terlihat begitu natural dan tidak terkesan dipaksakan.
Tidak ada sesuatu yang mudah dan instan, semua keberhasilan diraih setelah
melalui proses yang tidak mudah.
Di samping itu, Sho Sakurai memerankan Takajo dengan cukup
total, hingga emosi Takajo dapat terlihat dalam aktingnya. Ini hal yang cukup
mengejutkan. Secara, baru kali ini saya menyaksikan Sho Sakurai berperan dalam
film serius dan ternyata sangat mengesankan.
Pemeran-pemeran lain juga memerankan peranannya dengan baik.
Favorit saya adalah ayah Miki yang walau muncul tidak banyak, mampu membuat
saya mewek karena terharu.
Pada akhirnya, saya sangat merekomendasikan film ini untuk
penyuka cerita inspiratif. Segala hal yang ditawarkan film ini sangat manis dan
berimbang. Walau minim adegan mesra, ada semangat kekeluargaan dan ketulusan
cinta sejati yang membuat kita menitikkan air mata.
Gambar dari Wikipedia
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Mohon tidak mengcopas isi artikel tanpa izin. Jika berkenan, silakan tinggalkan komentar dengan sopan. Diharapkan untuk tidak mengirimkan link hidup dalam komentar. Terima kasih atas perhatiannya :)