Ojima: “Aku ingin mendapatkan semua yang kumau dalam percintaan maupun pekerjaan.”

Chigasaki: “Aku mencintai pekerjaanku melebihi apapun.”

Enomoto: “Aku payah di ranjang! Jadi, aku harus belajar agar pacarku tidak berselingkuh!”

Hashimoto: “Yang kubutuhkan hanya teman tapi mesra.”

Empat orang berbeda karakter berbicara tentang cinta. Yang mana yang mewakili diri Anda?

*

Drama: Amateur Lovers Never Give Up (English title) / I Live Even Though I Am Poor at Love (literal title)

Romaji: Koi ga Heta demo Ikitemasu

Japanese: 恋がヘタでも生きてます

Director: Kentaro Otani

Writer: Akira Fujiwara (manga), Rie Yokota

Producer: Akihiko Takaishi

Network: YTV, NTV

Episodes: 12

Release Date: April 6 - June 22, 2017

Runtime: Thursdays 23:59:24:54 (55 min.)

Genre: Based on a Comic / Romantic-Comedy

Language: Japanese

Country: Japan

Mulanya, saya agak ragu menonton drama ini. Di tengah demam CEO yang bikin banyak cewek termehek-mehek ingin diperistri CEO, saya rasa drama ini hanyalah satu di antara cerita-cerita khayalan Cinderella Modern. Itu bukan hal baru dan sama sekali tidak istimewa.

Tapi belakangan, saya jadi menyesal karena tidak menonton drama ini dari awal. Soalnya, cerita ini rupanya tidak hanya jualan mimpi diperistri CEO. Namun, menawarkan kompleksitas cerita yang dapat dipertanggung jawabkan.

Diceritakan, Chigasaki Misa merupakan produser game yang bekerja mati-matian agar menjadi CEO. Di luar dugaan, ketika kariernya akan mencapai puncak, kariernya dijegal oleh seorang laki-laki. Lebih buruk lagi, laki-laki ini adalah laki-laki kurang ajar yang menciumnya di taman!

Jadi, bisa dibayangkan gimana dongkolnya Misa menghadapi makhluk menyebalkan yang belakangan malah ngotot nguber-nguber dia. Misa pun ngamuk waktu Chihiro--teman sekamarnya ngomong dengan santai:

“YA, KALAU NGGAK BISA JADI CEO, JADI ISTRI CEO JUGA BAGUS, KAN.”

Nah, di sini saya mulai melek kalau apa yang ditawarkan di drama ini nggak sekadar roman picisan diuber CEO. Karakter Misa nggak sekadar karakter yang dimanja-manja sampai merem melek dan nrimo gitu aja. Di sisi lain, karakter ini nggak jadi karakter egosentris benci semua laki-laki yang nggak bisa ngalamin berbagai perasaan yang diakibatkan oleh jatuh cinta. Jadi, karakternya manusiawi banget.

Ngomong-ngomong soal Chihiro, karakter Chihiro juga jadi kekuatan lain dalam drama ini. Jika Misa adalah karakter yang sangat mandiri dan tidak mau dikendalikan laki-laki, maka Chihiro adalah karakter yang cenderung melakukan apapun demi menyenangkan laki-laki yang bersamanya. Karena itu, dia rela ‘belajar’ teknik-teknik bercinta supaya tunangannya nggak selingkuh dengan alasan ‘Kamu seperti ikan mati’.

Cerita mengenai dua karakter bertolak belakang inilah yang kemudian menjadi menu utama dalam drama Amateur Lovers Never Give Up! ini. Jungkir baliknya perasaan Misa, dilema antara harga diri, renjana dan cinta, hingga bagaimana cinta akhirnya mengubah Chihiro menjadi pribadi yang lebih mandiri dan kuat. Semua menjadi poin positif yang membangun cerita ini menjadi kesatuan yang utuh.

Di sisi lain, semua karakter laki-laki di sini tidak sekadar tempelan yang melengkapi karakter perempuan. Semua karakter laki-laki diceritakan secara manusiawi dan logis. Ojima yang pernah jadi pengusaha gagal, Hashimoto yang punya alasan sendiri hingga menganggap perempuan cuma teman tidur, hingga Kusakabe yang ternyata punya alasan sendiri untuk memberi jabatan CEO kepada Ojima.

Sayangnya, untuk ukuran durasi, saya rasa semua bagian dalam cerita ritmenya terlalu cepat. Maklum, pada dasarnya drama ini berdasarkan cerita manga. Tentu ada bagian-bagian yang terpaksa dihilangkan demi mengejar waktu tayang maksimal. Namun, di luar kekurangan ini, drama Amateur Lovers Never Give Up! ini adalah drama yang layak ditonton. Terutama bagi orang-orang yang suka dengan drama mainstream, percintaan di kantor, dan juga yang nggak suka sad ending.

Jangan lupa, siapkan camilan dan tissue yang banyak. Soalnya, ada bagian-bagian yang beneran bikin terharu :’)

WARNING TERAKHIR:

HATI-HATI GAGAL MOVE ON, WKWKWK.