“Kupikir aku membebaskannya
dari sebuah kastel penuh kegelapan. Namun, aku malah mengurungnya dalam kastel
lain … kastel penuh rasa bersalah.”
Kim
Jin Hyuk
Annyeong haseyo! :D
Wah, sudah lama betul tidak
mereviu sebuah sinema. Kali ini, saya akan mereviu sebuah drama Korea yang
diputar oleh Trans TV beberapa waktu lalu. Keren banget, Trans TV membuat
terobosan memutar drama Korea. Apalagi ternyata drama ini tidak didubbing sama sekali.
Kita jadi bisa menikmati suara asli pemerannya. Hahaha.
Tentang Drakor Encounter,
berikut data-data yang saya dapatkan dari Wikipedia:
Encounter (Hangul: λ¨μμΉκ΅¬; RR: Namjachingu; lit. Boyfriend)
Encounter adalah serial
televisi Korea Selatan tahun 2018 yang dibintangi oleh Song
Hye-kyo dan Park
Bo-gum. Drama ini
telah selesai diproduksi sebelum ditayangkan, dan dijadwalkan
untuk ditayangkan pada 28 November 2018 (pada akhirnya, drama ini ditayangkan
di Januari 2019 di Korea dan Indonesia-red)
Sinopsis
Tentang seorang wanita yang
tampaknya memiliki segalanya dan seorang pria muda yang tampaknya tidak
memiliki apa-apa.
Reviu
Encounter, dalam bahasa
Indonesia kira-kira berarti pertemuan
yang tidak disangka-sangka. Dalam drama ini sendiri, pertemuan ini tentu
merujuk pada pertemuan Cha Soo Hyun (diperankan oleh Song Hye Gyo) dengan Kim
Jin Hyuk (diperankan oleh Park Bo Gum) di Kuba. Dari kecelakaan kecil yang
mengakibatkan rusaknya kamera Jin Hyuk, hingga Jin Hyuk yang menemukan Soo Hyun
hampir jatuh dari ketinggian, semuanya merupakan pertemuan yang tidak
disangka-sangka, bukan? Apalagi setelah itu, Jin Hyuk lulus tes penerimaan
pegawai baru dan menjadi bawahan Soo Hyun.
Setelah itu, cerita mengalir
dengan ritme yang cukup lambat. Memang pada dasarnya, plot cerita memang
terfokus pada cinta Soo Hyun dan Jin Hyuk. Plot-plot lain hanya muncul sebagai
bumbu untuk menunjang dinamika cerita.
Banyak orang bilang, drama
ini over sweetened. Saya sendiri
pernah bilang kalau cowok ganteng nan
perfect macam Kim Jin Hyuk ini mirip seperti mitologi naga yang nyaris
nggak mungkin ada. Dari awal, Jin Hyuk digambarkan begitu tanpa cela. Sudah
tampan, baik hati, suka menolong, selalu tersenyum lagi. Kekurangannya mungkin
hanya satu: kedudukan sosial lebih rendah dari Soo Hyun.
Kebaikan-kebaikan dan
ketampanan Kim Jin Hyuk ini kemudian menjadi kekuatan utama drama ini.
Penonton dibuat lumer oleh rayuan-rayuan dan perlakuan Jin Hyuk pada Soo Hyun.
Musik latar dan sinematografi juga mendukung suasana romantis dua sejoli yang ‘dunia seakan milik berdua’, sementara
yang lain ngontrak xD
Pemandangan tempat-tempat
wisata di Kuba ditangkap dengan sangat eksotis. Gambar-gambar representasi
dongeng-dongeng di awal dan akhir tiap episode juga menggambarkan cerita dengan
pas. Intinya, detail-detail kecil drama ini dikerjakan secara teliti.
Sayangnya, untuk kekuatan
akting, drama ini terkesan tidak terlalu menantang. Plot cerita yang cukup flat agak membatasi pemain untuk
mengekspresikan emosi. Bayangkan, Park Bo Gum dari awal hingga akhir hanya
berkutat pada senyuman bahagia. Park Bo Gum hanya menangis di episode jelang
akhir. Song Hye Gyo sendiri memang memerankan karakter yang terkekang sepanjang
episode. Jadi untuk akting, tidak diperlukan terlalu banyak ekspresi.
Secara akting, justru Jang
Seung Jo—pemeran Mas Mantan Jung Woo Suk yang lebih menonjol. Karakternya yang
lebih sering memendam emosi termasuk perasaan cinta ditampilkan dengan apik melalui sorot mata dan
gestur tubuhnya. Shin Jung Geun pemeran Ayah Jin Hyuk juga terlihat wise meski hanya bisa menampilkan imaji
sebagai seorang pedagang buah.
|
Jang Seung Jo, pemeran Woo Suk Si Anak Mami Foto dari Wikipedia |
|
Shin Jeung Geun, pemeran ayah Jin Hyuk Foto dari: Wikipedia |
Dengan segala kekurangan
tadi, drama ini masih memiliki kekuatan dalam pembentukan karakter Cha Soo Hyun
dan Kim Jin Hyuk. Penulis cerita terbilang cukup berani dengan membalikkan plot
gadis miskin ditaksir CEO tampan menjadi CEO Janda Muda ditaksir cowok anak
penjual buah. Tentu, keputusan ini cukup berisiko. Mengingat banyak orang
kurang suka jika tokoh perempuan (janda lagi) ditempatkan dalam posisi lebih
tinggi dari tokoh laki-laki.
Dalam drama ini pun, tampak
jelas bahwa perempuan memang harus selalu mengalah. Adegan yang jelas
menampilkan Ibu Jin Hyuk memohon Soo Hyun memutuskan Jin Hyuk karena takut
anaknya sakit hati.
Drama ini juga mengupas
masalah toxic family yang jarang
disadari. Soo Hyun diceritakan tumbuh besar menjadi sosok yang diinginkan ibunya.
Kemudian, ketika menikah, Soo Hyun berjuang keras menjadi sosok yang diinginkan
ibu mertuanya. Saking kerasnya sang ibu mertua, Soo Hyun bilang, bernapas pun
dia nggak berani. Dari rambut sampai kaki, Soo Hyun diatur Ibu Mertua. Bahkan,
setelah bercerai pun Si Ibu diceritakan tetap menyuruh Soo Hyun datang ke
acara-acara keluarga, dengan memakai baju-baju yang dia pilihkan!
Celakanya, Mas Mantan yang
memendam cinta diceritakan nggak berani memperjuangkan Soo Hyun. Dari apa
yang dia lakukan, saya simpulkan Si Mas Mantan ini memiliki rasa sayang ke
ibunya yang lebih besar dari cintanya pada Soo Hyun. Rasa sayang dan takut yang
lebih besar kemudian membuat Woo Suk lebih memilih mendukung Soo Hyun dengan
cara-cara aneh yang kasep dan kesuwen (Jawa: terlambat dan kelamaan).
Karena itu, ada kalimat, “Ketika Ibumu menghukumku, kamu hanya diam.
Lalu kamu akan memberiku hadiah,” tercetus dari mulut Soo Hyun.
Sorry, Mami Mami pendukung
Mas Mantan, saya mah ogah dukung
suami yang lebih belain emaknya dari istri begini, hahaha xD
Kehadiran Kim Jin Hyuk kemudian
merupakan sinar terang bagi kehidupan Soo Hyun. Jin Hyuk yang berasal dari
keluarga sederhana namun bahagia membawa semangat baru bagi Soo Hyun. Bahkan,
karena perhatian Jin Hyuk, Soo Hyun sampai berhenti minum pil tidur. Sungguh
hebat kekuatan cinta itu. Semoga kita semua menemukan Jin Hyuk-Jin Hyuk yang
beneran ada, ya xD Hehehe.
Pada akhirnya, drama ini
sungguh merupakan hiburan di kala sedang mumet dan tidak ingin banyak mikir.
Setua apapun, cewek-cewek masih memerlukan dongeng pangeran tampan. Sedang bagi
cowok, belajarlah senyum dan ngegombal untuk merebut hati pujaan hatimu u,u
Rekomendasi
untuk:
Penyuka drama romantis
bertabur quotes-quotes cantik.
Penonton yang ingin refresh pikiran dengan cerita yang
ringan.
Tidak
direkomendasikan untuk:
Penyuka cerita-cerita
menantang adrenalin atau twist mendebarkan.
Pendukung paham patriarki
yang lebih suka plot Upik Abu ketemu cowok kaya nan perfect.
Reviewer:
Putu Felisia.
Novelis dan blogger.
Makasih reviewnya,mbak, kalau begitu saya nonton kapan-kapan aja kalau emang gada tontonan lain ππ etapi mbak, kalau dalam agamaku sih, anak cowok emang ga boleh nyakitin hati ibunya. Soalnya sumpah ibu ke anak laki-laki langsung diijabah. Air mata ibu menetes karena anak laki,Allah langsung marah. Makanya ibu mah musti hati-hati sama ucapannya. Oleh sebab itu ibu diharapkan lebih wise dan sabar sama anak lakinya. Karena bagaimana pun anak laki kan tetap manusia kadang khilaf, jadi jangan asal terlontar sumpah serapah. Etapi itu di agamaku sih kalau ini kan drama korea π
BalasHapusAku belum nonton sih, dan belum berani nonton drakor karena takut patah hati. Tapi karena melihat ramainya orang orang yang nonton, sepertinya baik untuk masuk list tontonku juga.
BalasHapus