Sabtu, 03 Oktober 2020
Punya tetangga yang bisa tembus tembok.
Mantan teman SMA bisa terbang dan ngintip dari luar jendela apartemen.
Idola kekanak-kanakan menyimpan kepribadian mengerikan di balik senyum manisnya.
Bos ganteng tahu-tahu bisa memanipulasi ruang waktu.
Otome game emang gini ya?
Kok serem?
Yuhuuu! Balik lagi dengan review, nih. Kalau sebelumnya, saya menemukan webtoon yang oke banget ...
Kalian bisa baca ulasannya di sini:
Komik Perempuanmu: Inspirasi Perempuan untuk Bangkit!
Kali ini, saya tenggelam dalam sebuah game yang menjungkirbalikkan perasaan
#eaa π
Eh, tapi, beneran, dink. Game yang dirilis oleh Elex Paper Games ini mengusung tema yang nggak biasa. Dalam satu game, kalian bisa menemukan plot fantasy thriller yang digabung dengan fiksi ilmiah. Sebagai sentuhan akhir, ada warna cerita wuxia/xianxia/xuanhuan yang membuat saya tercengang-cengang.
Tanpa berpanjang lebar lagi, berikut adalah
reviewnya. Sebenarnya, ada banyak hal yang ingin saya omelkan sampaikan. Maklum, mainnya nggak gampang dan memakan waktu juga. Belum lagi, tersiksa oleh rasa penasaran π
Sekilas tentang Mr. Love
Buat yang linknya tidak terbuka, bisa akses di sini.
Game ζδΈεΆδ½δΊΊ (pinyin: LiΓ n yΗ zhΓ¬zuΓ² rΓ©n/Love and Producer) ini merupakan game fantasi bersetting sebuah daerah fiksi: Loveland City. Di kota yang arsitektur dan budayanya merupakan penggabungan antara budaya Tiongkok-Barat-Jepang ini, hiduplah seorang gadis (selanjutnya kita sebut MC saja, jangan Sis Putu atau Sara hahaha. Ini mah nama saya di sana).
Gadis ini—MC—merupakan produser acara
berjudul Miracle Finder. Acara ini menguak fenomena aneh seperti dunia lain
(saya jadi teringat X-Files). Di awal cerita, perusahaan MC sudah di ambang
kebangkrutan. Di sinilah, dia terpaksa meminta bantuan kepada perusahaan
finansial LFG. Dalam perjalanannya menyelamatkan perusahaan, dia bertemu 4
lelaki berkekuatan super evol yang menyeretnya dalam sebuah permainan
ganas organisasi Black Swan.
Karakter
Dalam game ini, ada karakter-karakter penting yang berperan. Pemain game ditempatkan sebagai MC. Karakter-karakter lain semuanya berfokus pada MC ini.
MC
Main character perempuan dalam kisah ini
merupakan gadis yang bloon polosnya kebangetan. Dari segi fisik, dia
cantik dan berpakaian modis. Gesturnya canggung, fragile, ceroboh,
sampai-sampai Victor pernah bilang kalau MC jalan di jalan datar pun bisa
jatuh. Kekeras kepalaan MC juga daebak sekali. Kadang-kadang, saya kebingungan
sebab karakter dia antara Mary Sue dan damsel in distress. Cintanya membabi
buta, rasa heroiknya kebablasan.
Sungguh, karakter yang sangat menyebalkan π©π©π©
Sayangnya, mungkin karakter seperti ini yang paling cocok ditempatkan dengan karakter-karakter overpower yang bikin saya merinding sendiri.
Victor
CEO LFG nan ganteng ini memiliki banyak
nyonya bucin. Tapi, bukan ini yang saya bahas. Karakter Victor mungkin yang
paling stabil dari awal hingga babak Infinite Future. Saking stabilnya, kadang
saya merasa karakternya flat *maaf, Vic* Beberapa adegan yang seharusnya
memancing emosi, di mata saya hanya jadi sekadar, “Ah, kasihan.”. Udah. Gitu aja.
Satu hal, kekasaran ucapannya itu membuat saya ilfeel. Walau banyak bucin
tergila-gila dipanggil ‘Dummy’ saya memilih panggilan yang lain selain dummy
dan silly girl.
So far, kalau disuruh memilih, Victor mungkin adalah orang yang tepat sebagai partner. Kayak kata dia, “I don’t love it, but I don’t hate it either.”
Yea, paling nggak dia tampan dan kaya. Hahaha.
Lucien
Profesor genius tetangga sebelah ini punya cara yang aneh dalam melaksanakan segala motifnya. Ok, ada banyak alasan untuk menjustifikasi semua kelakuan dia. Tapi, buat saya, Lucien ini seperti dasar laut yang nggak kelihatan. Serem. Bill Rogers mengisi suara Lucien dengan amazing sekali. Kadang, saya benaran merinding dengar suara dia.
Somehow, temptation dan seduction seorang
Lucien memang luar biasa. Di luar profesi, otoritas, dan segala hal yang membuatnya
menakutkan, dia pria yang berlaku lembut seperti raja setan pangeran
berkuda putih nan gagah.
Saya masih belum bisa menebak arah manusia ini hendak ke mana. Namun, dengan yakin, saya akan bilang “NAH! I don’t want this guy to guide me, teach me, hide me, or something.”.
No. Just NO πππ
Kiro
Idola yang manis, childish, lucu, dan suka
nge-prank ini sudah bikin saya nangis
dua kali. Di antara cowok-cowok Loveland, dia mungkin salah satu yang
perubahannya paling ekstrem. Perubahan Kiro membuat saya kaget, sedih,
sekaligus broken heart. Apalagi, dia sempat bilang kalau dia ingin saya
MC melihat hanya bagian terbaik dirinya.
Bagian with Kiro yang paling berkesan buat saya adalah di Stardust Date dan Clinic Date. Di dua “kencan” (well, harfiahnya ini bukan kencan romantis) itu, Kiro terlihat dewasa dalam semalam. Mendadak saya bimbang. Sebelumnya, saya menganggap Kiro sebagai sahabat. Tapi ....
Somehow, saya masih ingin memiliki sahabat yang senyumnya cerah bak matahari itu.
Kiro, stay safe, please πππ
Gavin
Mantan teman SMA sekaligus secret admirer
zaman SMA ini mungkin orang paling bermasalah dengan keluarganya. Saya merasakan
satu bond dengan Gavin saat tahu masa kecil dan rahasia-rahasia gelap
keluarganya. Beberapa hal dalam diri Gavin membuat saya tersentuh dan terharu. Saya juga nangis dua kali gara-gara cowok ini.
Saya suka dua sisi dirinya yang dingin-judes, manis-blushing ear to ear itu. Oh. Benar-benar manis menurut saya. Saya juga memfavoritkan quotes, “Don’t force yourself” darinya dan sering langsung menggumam, “Oh, Gavin!”
Dia adalah orang yang benar-benar bisa mengerti kalau dipaksa melakukan sesuatu itu nggak enak dan punya power itu nggak enak juga.
Gavin mungkin seorang guardian yang mendatangkan rasa aman. Sayangnya, Gavin masih bergumul dengan masalahnya sendiri. Kadang, saya berharap, Gavin bisa mengatasi semua masalahnya lalu bersama dengan MC pergi ke ujung dunia tanpa terbeban masalah dunia (lha, kayak ending wuxia aja πππ)
For this time, let me be your best friend, ok?
Shaw
Saya benci mengatakan kalau plot twist Shaw adalah yang paling bikin saya syok. Saya udah nyangka kalau Shaw nggak simpel. Dari otoritas, kelakuan, sampai kekuatan, dia sudah menyiratkan kalau dia bukan orang yang bisa diajak main-main. Sayangnya, sikap dia yang –sedikit banyak—mirip dengan seseorang *ahem* bikin lengah. Dan memang perkataan Gavin itu tepat.
“Orang-orang selalu menurunkan kewaspadaan di sekitar orang yang akrab dengan mereka, dan di sanalah terkadang bahaya menyerang."
Gavin - Starry Date
Shaw beneran kurang ajar! π‘π‘π‘
But somehow, this story continues ... saya belum bisa bilang yes or no. Yang jelas, kini makin hati-hati sama bocah ini.
Saya sangat merekomendasikan game ini untuk penyuka thriller dan misteri. Kendalanya mungkin hanya di bahasa yang menggunakan bahasa Inggris. Jadi, harus fluent dan teliti, sebab pemain sangat mudah dikecohkan plot yang tricky.
Oh, ya. Buat yang pengin tanya-tanya soal
plot dan teknis bermain agar lebih maksimal sensasinya, bisa nanya-nanya di
kolom komentar juga, ya. Memang ada bagian yang dibuka urut lebih enak.
Clue: ending Infinite Future ternyata ada di salah satu date, bukan main stage.
(review Mr. Love, foto dari game Mr. Love dan fanpage FB: Mr. Love: Queen's Choice).
Penulis:
Putu Felisia
Novelis dan Blogger
Huhuhu... aku baru sampai chapter 7 itu aja naiknya susah beud.
BalasHapusSabar, Mbak ... heuheu
HapusEntah kenapa aku fokus di kata-kata yang dicoret, wkwkwkwk... #peace
BalasHapusBerarti dari semua karakter di atas, intinya adalah "trust your intuition" π
Keren ih penjabarannya, jadi makin penasaran. Aku baru chapter 10 betewe. Masih jauuuuh...
Makasiiiih ^^ Chapter 10 itu baguuuus
HapusAku udah main sd chapter 21, overall reviewnya bener sekali! Semua karakter didiskripsikan dg tepat.
BalasHapusTpi kalo menurutku untuk Vic meski karakternya stabil, dia bisa memancing emosi si. Ada saatnya CEO overpower ini rapuh namun menyembunyikan emosi yg dalam. Saya bukan bucinnya sih, tapi ya... Saya tersentuh di situ sampai terngiang2 ost suatu film.
Soal ending, ya saya masih ngarep mc bisa pergi berdua dg Gavin spt wuxia2 itu, hahaha...
Makasiiih :D
HapusIya, memang memancing emosi. Kalau aja dia satu-satunya tokoh cowok, mungkin ... mungkin ... bisa jadi yang terbaik. Sayangnya, setelah diperhitungkan lagi, fluktuasi emosinya memang flat. Keuntungannya: sama dia jadi rasa aman. Kayak, well, dia nggak mungkin lebih kejam dari ini. Dia memang harus melakukan itu, dan seterusnya.
Makanya ditulis: memilih jadi partner saja. Perasaan sama dia itu platonis. Nggak bisa seintens tokoh lain yang bikin perasaan kayak naik roller coaster.
Suka sama review-nya, aku main yang dream date dan baru aja di chapter 24, sayangnya walau aku ngerti dikit tapi masih pusing sama ceritanya dan kayak bingung gitu, masih belum bisa kayak jabarin alurnya secara jelas dari awal sampe akhir, jadi mau baca ulang storynya tapi banyak banget
BalasHapusFav-ku Lucien btw, kayaknya aku jarang nemu STAN nya Lucien juag sih π