Senin, 30 Mei 2022
Kecanggihan teknologi tak hanya memberi dampak positif juga dampak negatif, salah satunya penipuan online. Jika membicarakan penipuan online, saya jadi ingat kalau saya juga pernah jadi korban dan menderita kerugian sekitar satu juta rupiah.
Kok bisa? Apakah uangnya bisa kembali? Nah, beginilah ceritanya ....
Awas Penipuan Online
Juni tahun lalu, saya baru saja membuka warung daring di sebuah aplikasi transportasi. Warung daring tersebut baru saja buka sekitar satu-dua hari. Jadi, saya sama sekali blank tentang sistem pembayaran di aplikasi tersebut.
Sore hari, saat saya sedang sibuk, ada telepon yang mengatasnamakan aplikasi tersebut. Karena saya sedang sibuk (tampaknya mereka memang riset jam-jam sibuk kerja) saya hanya menangkap penjelasan tentang perubahan sistem pembayaran di aplikasi bersangkutan dan saya diminta memberikan nomor kartu debit.
Singkat kata, karena saya percaya itu memang dari aplikasi bersangkutan, saya berikan info yang mereka minta: nomor kartu debit dan kode OTP. Barulah ketika mereka meminta nama ibu kandung saya mulai curiga karena info ini terlalu pribadi dan tidak ada hubungannya dengan warung daring.
Sayangnya, saat saya sadar, semua sudah terlambat. Saya mencoba menelepon layanan online bank, tapi, teleponnya sibuk sekitar tiga puluh menit. Saat saya ke ATM, uang sudah berhasil dikuras.
Dari CS aplikasi transportasi dan CS bank yang saya hubungi, saya baru paham kalau memberikan nomor kartu debit dan kode OTP sangatlah berbahaya. CS aplikasi transportasi tersebut juga mengatakan kalau memang ada komplotan yang bergerilya ke aplikasi, mencari merchant-merchant baru yang masih ‘hijau’ untuk mereka kuras tabungannya.
Sedih, ya? Belum dapat untung sudah kena tipu ðŸ˜
Apakah uangnya bisa kembali? Sayangnya, ini pun tidak bisa ðŸ˜
Tidak hanya mengincar pengusaha UMKM baru seperti saya tadi, penjahat-penjahat ini juga mencari kesempatan saat ada momen hari raya seperti momen Lebaran kemarin. Saat orang beribadah Ramadhan dan bersiap pulang kampung, para penjahat ini malah mengintai calon korban mereka.
Berikut adalah modus-modus yang sering dilakukan para penipu saat momen hari raya:
Modus memberi voucher belanja online.
Penipu biasanya memberi link voucher diskon belanja online Ramadhan / Lebaran, dimana penerima pesan ini harus mengklik link tersebut untuk mendapatkan hadiah atau voucher diskon.
Modus Pinjaman Online.
Modus ini sudah klise, sih. Hanya saja, namanya hari raya, kebutuhan orang kan makin banyak, ya. Penipunya iseng-iseng berhadiah saja dan biasanya ada juga yang terkecoh.
Modus Menang Undian THR
Penipu biasanya mengatasnamakan dari pihak bank, e-commerce atau dompet digital bahwa calon korban memenangkan sejumlah uang tunai / hadiah Ramadhan / THR Lebaran, yang nantinya akan ditransferkan ke nomor rekening bank / dompet digital milik calon korban.
Modus Pengkinian Data
Penipu mengirimkan pesan berisikan link / tautan palsu yang menyerupai website resmi bank tertentu melalui email atau sarana lainnya. Jika diklik, calon korban akan diminta untuk login dengan mengisikan data-data pribadi seperti username, password, nomor kartu debit/kredit, PIN dll.
Wah, seram-seram, ya 😢
Terus gimana kalau sudah telanjur menjadi korban penipuan? Pihak Kominfo mengatakan segera hubungi call center aplikasi uang elektronik atau m-banking terkait untuk pengaduan dan penyelesaian.
Jika ada transaksi tidak dikenal di rekening, hubungi call center bank untuk meminta bank memblokir rekening. Lalu datangi gerai bank untuk mendapatkan solusi lebih lanjut.
Laporkan juga kepada pihak yang berwenang untuk melengkapi pelaporan dan penyelidikan lebih lanjut. Kita juga bisa melaporkannya kepada pihak Kepolisian, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan instansi terkait lainnya.
Waspada nomor palsu Halo BCA
FYI, beberapa penipu juga berani memakai nama BCA untuk menipu. Karena itu, penting sekali untuk mengecek kalau-kalau kita mendapatkan sesuatu entah itu link atau iming-iming dari seseorang yang mengaku dari pihak BCA.
Kita harus berhati-hati sekali dengan akun-akun media sosial yang mengatasnamakan BCA. Saat menerima mention / DM dari akun BCA, kita harus meneliti apakah akun tersebut akun resmi/bukan.
Halo BCA yang benar adalah di nomor 1500888 tanpa awalan 021, +62 , dll.
Nomor WhatsApp resmi bank BCA adalah 08111500998 dengan centang hijau. Jika nomornya berbeda atau tidak ada centang hijau, itu nomor WA palsu.
Lebih lanjut tentang #CariTahuBiarAman bisa dilihat di https://bca.id/LebaranTempoXBCA.
Jaga Data Pribadimu
Hal terpenting dalam mencegah penipuan online ini adalah kita harus selalu menjaga semua data pribadi kita. Baik itu nomor KTP, nomor rekening bank, nomor kartu debit, dan lain-lain. Data-data ini sangatlah berharga dan cukup untuk membobol rekeningmu.
Terakhir, jangan lupa selalu berdoa agar Tuhan melindungi kita dari segala jenis penipuan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya
Referensi:
https://gaya.tempo.co/read/1587615/kiat-menghindari-penipuan-online-menjelang-lebaran
https://www.bca.co.id/id/informasi/awas-modus/2022/04/04/08/02/waspadai-4-modus-penipuan-online-yang-kerap-terjadi-saat-ramadan
https://kominfo.go.id/content/detail/27912/apa-yang-harus-dilakukan-jika-jadi-korban-penipuan-online-ini-solusi-kominfo/0/sorotan_media
Bagus kak 😊
BalasHapusBener. Kalau aku sudah merasa sejak awal udah curiga bakalan kuhentikan dan tidak kulayani karena takut makin terlena.
BalasHapusEmang semakin cerdik para penipu di era digital. Kitanya juga wajib upgrade ilmu dan wawasan seputar dunia tipu menipu, biar nggak ketipu. Wah Mba sayang banget satu juta melayang ke tangan si penipu. Biar nggak berkah tu duit dimakan si penipu ya...
BalasHapusKalo ada yang aneh masuk ke WA atau akun medsos saya, biasanya saya browsing dulu secara detail, biar nggak terjebak sama permainan penipu. Sekarang modus penipuan semakin banyak, jadi kudu wajib waspada nih.....
Terima kasih atas pengalaman berharga ini Mba. Semoga segera diganti yang banyak oleh Allah, aaamiiin...
Semakin tinggi pengguna internet, semakin banyak pula oknum-oknum yang menyalahgunakannya.
BalasHapusYa ampuun mbaa, itu si penipu2 apa nggak ada kerjaan lain yaa?? Sampai bisa tau kondisi dan waktu2 terntentu kita yang lagi sibuk yaa..
BalasHapusMemang kitanya juga harus lebih pintar dari merekaa yaa, lebih teliti dan cepat tanggap juga kalau ada kejadian yg serupa
Iya kak kian hari makin marak penipuan via telfon. Oleh karena itu kita perlu cerdik menggunakan smartphone, tidak sembarang menuliskan nomor hp atau NPWP
BalasHapusMemang jaga data pribadi penting. Teman saya yang praktisi cyber security ngasih saran seperti yang mbak Felisia bagikan. Dia juga nyuruh agar membakar label alamat paket, kalau wisatanya hari ini sebaiknya dipostingnya minggu depan, jangan buang sesuatu yang mengandung data pribadi ke tempat sampah, dll. Kata dia pelaku kejahatan online itu punya banyak cara.
BalasHapusSekarang emang kudu extra hati-hati. Jangan mudah percaya dengan telepon orang tak dikenal
BalasHapusSaya barusan saja kena mbak, nyesek banget. Soalnya uangnya untuk SPP anak yang hilang itu. Bismillah hal ini menjadi pelajaran saya banget, mbak, untuk bisa lebih konsentrasi, hati-hati, dan waspada lagi. Makasih mbak, dengan adanya tulisan ini bisa jadi pengingat untuk saya pribadi biar tidak terulang lagi
BalasHapusKalau udah minta kode OTP harus sudah patut dicurigai, dan kudu cepat-cepat waspada deh ya
BalasHapusYa, ampun turut berduka ya mba. Nyesek bgt pasti masa2 itu. Semoga ada ganti yg lebih baik.
BalasHapusKemajuan teknologi bagai 2 sisi ada dampak positif juga negatif,itu sebab sebagai pengguna harus tetap waspada
modus penipuan makin hari makin banyak variasi nya ya kak, makanya kita harus terus waspada dan banyak-banyak cari info biar gak sampe jadi korban penipuan
BalasHapusNah. Beberapa waktu lalu, adikku hampir saja kena modus penipuan online, kak. Dia terlalu excited kali ya kalau dapat info menang hadiah. Menang undian THR dan kawan-kawan nya. Padahal mah nomornya bukan nomor resmi. Untung adikku masih nanya pendapat ke orang lain. Cobalah nggak mungkin ya habis juga duitnya.
BalasHapusYa Allah~
BalasHapusSerem banget yaah.. Semoga senantiasa waspada dan gak sembarangan iseng klik link tautan yang gak aman.
Huhuu..
bener-bener ya kita harus makin waspada. jangan mudah tergiur dengan hal-hal yang menggiurkan. bisi celaka
BalasHapussalah satu pelajaran penting adalah hati2 kalau ngeluh di medsos. bisa2 nanti ada penipu online yang nyamber dan bertindak seolah2 admin bank tersebut.. huhu ngeriii
BalasHapusYa ampun kak turut prihatin atas musibah yang menimpa ya. Emang harus hati hati banget kalo dapet SMS atau wa juga telpon dari nomer yang gak dikenal atau ngaku ngaku dari kantor pusat. Kita harus simpan semua nomer resmi nya.
BalasHapusPerkembangan teknologi memang mengundang cara-cara baru untuk melakukan kejahatan ya mbak, kita yg kudu cerdas. Besyukur sampai saat ini saya pribadi belum sih ngalaman penipuan online, tapi jangan sampai deh.
BalasHapusUntuk kedepannya kita harus berhati2 dg segala bentuk modus & motif kejahatan di sekitar kita.. trims
BalasHapusAku turut prihatin ya mbak atas musibah yang mbak alami. Semoga penipunya dapat balasan instan.
BalasHapusSerem emang penipu sekarang pinter-pinter. Emang bener kudu hati-hati banget menjaga kerahasiaan data pribadi. Btw, makasih ya atas informasinya tentang Hallo BCA. Bermanfaat buat aku secara pribadi.
Turut berduka Kak Put, tidak apa-apa jadikan pelajaran agar kedepannya tidak mengalami hal serupa. Penipu sekarang juga sudah pintar banget, saya sempat dapat telepon dari jnius ngomongnya promosi terus saya tolak-tolakin. Eh ternyata si jnius ini ga pernah kasih promosi via telpon.
BalasHapus-Zillubis-
BalasHapusWah saya juga pernah punya pengalaman semacam ini, nominalnya lumayan innalillahi...
Emang kita harus banget berhati-hati kak. Banyak banget sekarang modusnya, ada aja gitu ngaku ngaku siapa yang ujung2nya bikin kita lelah dan kebawa sama omongan mereka. Lebih waspada lagi, skrg saya kalau ada yang nelfon nomer tidak dikenal tidak perlu diangkat. Sama coba pake aplikasi buat deteksi nomer, agar ketauan siapa.
BalasHapusBeberapa minggu yang lalu aku jga pernah di telpon ngakunya dr shopee, tak demgerin aja ceritanya panjang lebar, lmyan kan bisa ngobrol 🤣
BalasHapusBeuh! Ternyata korbannya banyak juga ya. Wah parah nih, kudu lebih hati2.
BalasHapusKebetulan pernah jadi Teller Bank, dan ngalamin ada nasabah buru2 tf, ehh ternyata tf ny ke penipu, beberapa jam setelah sadar mereka balik lagi, dan sayangnya uang sudah ditarik dari rekening yg di tf. Sedihh sichh, tp mau gmna, apalagi skrg pake kode otp gtuww yaa. Yang penting jgn ampe kena hipnotis juga
BalasHapusPenipu online ini beneran pinter banget mencari celah dan kelemahan orang. Semoga harta yang gak berkah memberikan hal yang gak baik juga bagi yang mengambil dan bergembira di atas kesedihan orang lain.
BalasHapusWah ....bener banget kak. Memang banyak betul penipuan online seperti ini. Sudah sepatutnya kita waspada. Thanks for sharing this article.
BalasHapusPenipuan online memang makin marak apalagi di tengah era digital yang berkembang pesat. Aku sih selalu ingat pesan Bang Napi: "Waspadalah, Waspadalah!"
BalasHapusTerima kasih mba untuk pembahasan nya, jadi makin hati-hati karena sering dapat spam menang hadiah.
BalasHapusSering banget saya dihubungi oleh penipu,
BalasHapusyang jadi masalah suka buang2 waktu saja kalau berhadapan dengan yang begituan.
terima kasih sharingnya kak, bermanfaat banget nih, karena orang-orang jahat tersebut memanfaatkan kelengahan kita, apapun medianya
BalasHapusduh pasti ngenes banget ngalami di tipu ya kak, saya juga pernah kak, nominalnya malah lebih besar, sekitar 2 jutaan. tapi bukan atas nama aplikasi melainkan olshop. karena udah trusted dan biasa beli lalu dikirim aman, eh yang kesekian kalinya setelah transfer barang tak kunjung datang. di hubungi pun gak respon, saya malah di blok. mulai sekarang emang harus waspadaaaa banget deh. curiga gak apa apa daripada ngenes lagi
BalasHapusSekarang ini para penipu juga ikut berkembang idenya manfaatin kemajuan teknologi
BalasHapusKitanya yang harus tetap waspada dan hati-hati agar jagan sampai terjebak
Terimakasih sharingnya mbak
Menjaga dara pribadi ini memang harus super ketat apalagi di jaman sekarang. Yg tersimpan rapi saja bisa diretas, ya?
BalasHapusWaspada dengan semua modus penipuan. Semoga kita semua terhindar
Kecanggihan teknologi memang selalu menimbulkan masalah baru. Salah satunya celah memanfaatkan situasi, terutama orang2 yang males kroscek sana sini.
BalasHapusApalagi diiming2in dapat bonus/menang undian dgn hadiah besar. Ya otomatis kita tidak sadar kalo sudah menyerahkan data pribadi.
Ini penting banget buat kita yang rela menyerahkan data pribadi kita ke aplikasi/pihak perbankan. Jadi waspada aja ya buat kita. Jgn ngasih kode OTP, nomor kartu, nama ibu dan info penting lainnya ke orang lain. Bahaya banget tuh.
Aku juga sering dapar modus penipuan online Mbak. Namun, semakin ke sini jadi lebih cuek kalau ada SMS atau telepon yang mengatasnamakan bank atau undian, dll.
BalasHapusIya sih. Kalau udah puasa dan lebaran tuh rasanya emang banyak kebutuhan. Nggak heran sih kalau ada aja yang terkecoh. Pas ramadhan kemarin bahkan adikku hampir saja kena. Menang undian THR katanya. Duh. Untung adikku masih cek n ricek lagi euy. Kalau nggak ya habis sudah.
BalasHapusPenipuan online ini meresahkan banget. Ada aja gitu motif penipuannya. Bikin orang terkecoh saja.
BalasHapusSepengamatanku, penipuan seperti ini udah lama ada sih, Fel. Cuma makin ke sini mereka mainnya makin halus sampai kita nggak ngerasa ini penipuan.
BalasHapusseerm emang sekarang marak penipuan online, keluarga saya ada yg kena jerat pinjol ya Allah parah deh dampaknya semua keluaga kena :((((
BalasHapusYa Allah nyesek bangeett.. saya pernah lagi berurusan sama marketplace tapi dimintai kode OTP, saya bilang nggak bisa ngasih..jadi ya masalah saya ngga berlanjut penyelesaian karena pake kode otp yg dikirim ke sms saya. Saya lupa dulu masalah apa ya....
BalasHapusAku juga pernah kena penipuan online. Gara2 keteledoranku sendiri. Untungnya cuma ilang 200k aja krn setelahnya aku sadar gitu dan merasa gak bener. Untungnya gak bobol apa2 cuma ketipu uang aja.
BalasHapusSekarang penipu nih makin canggih2 mesti kudu ningkatin kewaspadaan banget.
Penipuan semacam ini makin merajalela, bikin jengkel saja. Kalau menghubungi pasti di jam jam sibuk
BalasHapusMungkin anggapannya kalau di jam sibuk bisa nggak begitu engeh ya. Kudu hati² yuk, dan semoga kita selalu dalam lindungan-NYA
HapusWah, modus penipu makin bervariasi aja ya Mbak... Memang kita juga harus aware dan update dengan modus2 terbaru penipu nih, biar lebih waspada dan berhati-hati...
BalasHapussejak publikasi nomer khusus toko, saya pun sering dapat telpon langsung, dan tentu saja saya abaikan karena hanya menerima pesanan lewat WA. hal tsb saya lakukan untuk menghindari segala macam penipuan.
BalasHapusEmang nih ya penipuan online kek gini bikin begah dan malesinn jadinya kalau mau berhubungan dengan transaksi online
BalasHapusWah iya, zaman sekarang emang harus selalu waspada ya mbak
BalasHapusMakin banyak penipuan online seperti ini
sejak marak penipuan online, bener-bener makin mawas diri. aku saking parnonya gak pernah mau angkat nomor gak dikenal. jadi nunggu orangnya chat aja :")
BalasHapusSedih banget karena masa kini semakin dimudahkan segala hal, termasuk penipuan online begini.
BalasHapusJauh-jauh dari mala bahaya penipuan online dan semoag kita semua tetap waspada.
Ya Allah sedih banget mbak padahal baru aja buka umkm ya. Hiks. Modus lainnya juga ga kalah serem. Apalagi penipu tuh kayak jago gitu publik speaking nya Sampai2 bisa terasa kayak terhipnotis
BalasHapus