Kamis, 28 Juli 2022
Pada Jumat, 29 Oktober 2021, Facebook, Inc. induk perusahaan yang menaungi Facebook, WhatsApp, dan Instagram, resmi berganti nama menjadi Meta Platforms Inc. Mark Zuckerberg selaku pendiri sekaligus CEO Facebook menjelaskan, ia ingin Facebook yang sebelumnya dikenal sebagai perusahaan media sosial akan bergeser jadi perusahaan yang berfokus pada metaverse. Sebab, perusahaannya memiliki visi masa depan menjadi perusahaan metaverse.
Melihat visi Mark Zuckerberg sebagai pioneer, bisa dipastikan bahwa jagad metaverse memang masih merupakan ladang berpeluang besar. Karena itu, sangatlah penting bagi pelaku usaha untuk mengenal metaverse.
Dalam rangka sosialisasi metaverse kepada pelaku UMKM, Rumah BUMN Denpasar mengadakan sebuah diskusi pada tanggal 26 Juli 2022 lalu. Acara ini dilaksanakan di Revenew Cafe yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol No. 68, Pemecutan Kelod, Denpasar Bali.
Pada awalnya, Direktur Rumah BUMN Bali, I Made Abdi Negara mengemukakan beberapa contoh perdagangan di dunia Metaverse. Salah satunya adalah Ghozali Everyday, mahasiswa Indonesia yang sukses berjualan di OpenSea dalam bentuk NFT (Non-Fungible Token). Selama empat tahun, Ghozali berfoto di berbagai tempat dengan posisi yang sama. Foto inilah yang kemudian berhasil mendapatkan apresiasi sebesar 0.001 ETH atau Rp46 ribu hingga 0.16 ETH atau Rp7,9 juta per fotonya.
Perdagangan kedua adalah perdagangan Alun-alun Yogya yang sempat viral. Hal ini dinilai kurang etis karena bisa mengundang protes warga Yogya.
I Made Abdi Negara menjelaskan tentang Metaverse
Masih Bingung Apa Itu Metaverse?
Metaverse ini adalah dunia komunitas virtual yang saling terhubung di mana orang-orang dapat bekerja, bertemu, bermain dengan menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi smartphone atau perangkat lainnya.
Di dalam metaverse, terdapat alat transaksi yang disebut NFT. NFT atau Non Fungible Token ini merupakan aset digital yang kepemilikannya hanya dimiliki oleh satu orang. Bentuk NFT dapat berupa kaya seni, musik foto, video, atau berbagai bentuk aset digital lainnya.
Secara singkat, Metaverse adalah dunia paralel yang merupakan fotokopi dunia kita dan NFT ini adalah aset digitalnya.
Manfaat Metaverse Bagi Pelaku Bisnis
Ada beberapa manfaat bagi UMKM pemilik produk unik, pemilik karya seni/industri kreatif yang bekerja sama dengan pemilik lahan Metaverse:
Topeng Bali di Metaverse |
Manfaat internet:
Sukses Jadi Penulis Berkat Internet Tanpa Batas
“Kalau dulu, kita dimarahi orang tua karena menonton televisi dekat-dekat, sekarang anak saya malah main gadget dekat-dekat,” ungkap I Made Abdi Negara, “Karena itu, janganlah skeptis dengan Metaverse. Apalagi, ada perusahaan besar Facebook di belakangnya.”
Investasi sekaligus dukung BPR:
Komunal DepositoBPR: Tinggi Cuan dan Aman
Pernyataan ini cukup logis juga. Saya ingat, dalam salah satu videonya, Profesor Rhenald Kasali juga sempat mengungkapkan tentang kemungkinan masyarakat berubah menjadi dream society, di mana nilai emosional dari produk dan layanan akan menjadi kunci penjualan. Di sinilah, kita dituntut untuk lebih kreatif mengembangkan value dari story dari produk yang kita miliki.
Tetap Menghargai HAKI
Di sesi kedua, I Wayan Suka Antarayasa, S.H, M.H. selaku konsultan Paralegal.id membahas tentang NFT dan legalitasnya. Penting sekali mengetahui tentang HAKI (Hak Kekayaan Intelektual). Walau peluang usaha di Metaverse sangatlah luas, kita perlu berhati-hati agar tidak menghadapi klaim dan tuntutan hukum. Produk yang kita jual haruslah orisinil dan tidak mengambil hasil karya orang lain.
Penting sekali mendaftarkan HAKI
Baca juga:
RAENA, Aplikasi kecantikan untuk Beautypreneur
Peresmian UMEC
Di akhir acara, Rumah BUMN Bali meresmikan wadah bagi UMKM yang ingin berusaha di Metaverse. Wadah ini dinamakan UMEC yang merupakan singkatan dari UMKM Metaverse Club. Diharapkan, UMEC ini dapat membantu para pelaku usaha untuk menjual produknya di Metaverse. Nantinya, UMEC akan bekerja sama dengan developer/platform developer Metaverse, konsultan bisnis digital, konsultan hukum dan legalitas.
Visi UMEC adalah sebagai wadah komunikasi UMKM, diskusi untuk saling mendukung dalam mengembangkan pemasaran produk melalui ekosistem metaverse yang dibutuhkan.
Kesimpulan
Metaverse adalah keniscayaan yang lama kelamaan akan menjadi bagian dari masyarakat. Karena itu, jangan sampai kita menjadi gagap teknologi. Sukses untuk Rumah BUMN dan UMEC. Saya sangat menantikan kiprah UMEC di masa depan.
Referensi:
https://grafis.tempo.co/read/2852/alasan-facebook-berubah-nama-menjadi-meta
https://edukasi.okezone.com/read/2022/02/17/65/2548888/ghozali-everyday-bikin-heboh-ini-kisah-3-anak-muda-yang-sukses-dalam-nft
https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5887659/alun-alun-yogya-dijual-virtual-sultan-anggap-bak-mainan-monopoli
Wah, iya. Facebook kini berubah jadi Meta. Visinya Mark Zuckerberg ini memang keren banget. Kita memang harus senantiasa mengupgrade diri biar nggak ketinggalan. Apalagi yang bergerak di bidang usaha. Harus ngikutin terus.
BalasHapusMetaverse akan semakin besar dan tentu tidak bisa dihindari, Pemerintah dan BUMN ngga bisa untuk tinggal diam kudu ngikutin jaman dan terus berkembang
BalasHapusMasih awam dengan mataverse ini, tapi paling tidak dengan membaca blog ini jadi punya gambaran.(gusti yeni)
BalasHapusIngat HAKI jadi ingat yg kemarin viral soal Citayam Fashion Week. Begitu pula walaupun digital, harus yakin NFT merupakan karya orisinal.
BalasHapusBenar banget, Facebook dan perusahaan Mark Zuckerberg menjadi Meta sekarang ini. Senang mendengarnya Pemerintah dan BUMN khususnya yang di Bali merangkul UMKM menuju metaverse.
BalasHapusOalah baru tahu meta itu maksudnya metaverse.. tapi kalo UMKM yang dijual secara online ini juga termasuk dalam metaverse ya..
BalasHapusMetaverse itu harus diakses pakai alat/aplikasi khusus dan kita tuh seolah ada di dalamnya, Mbak.
HapusWah, keren. Sekarang UMKM juga bergerak ke arah metaverse. Memang ya mbak, dengan kemajuan teknologi yg ada skrg kita dituntut beradaptasi, cepat bergerak mengikuti perkembangan zaman. Apalagi metaverse ini masih jadi wadah yg bs terus untuk dikembangkan
BalasHapusPelaku usaha harus cepat² beradaptasi memang agar nggak gagap teknologi dan ketinggalan, sehingga bisa meluaskan lagi bisnisnya
BalasHapusbakalan makin keren nih UMKM Bali nantinya, Metaverse ini cepat atau lambat memang akan jadi bagian dari kehidupan kita ya, makanya dari sekarang harus dipersiapkan dengan baik ya.
BalasHapusawal-awal muncul istilah metaverse bikin saya bingung, sampai berpikir apa bedanya dengan digital.
BalasHapusmakin kesini, sepertinya hampir semua lini usaha atau bisnis pasti juga membuka peluang usaha melalui dunia maya.
Beruntung sekarang makin banyak pihak yang juga peduli dengan keberadaan UMKM supaya bisa terus mengikuti perkembangan zaman, perkembangan teknologi. Dan tentunya harapannya bisa menjangkau konsumen lebih besar lagi
Akhirnya dapat penjelasan tentang Metaverse karena saya gak ngerti banget hahaha... Semoga UMKM makin brkembang dengan pesatnya perkembangan teknologi digital ini ya.
BalasHapusPerkembangan dunia digital memang sangat cepat dan tak terbendung. Jalan satu2nya agar tak tergerus arus adalah mengikuti alirannya namun tetap dengan prinsip dan ilmu yg membawa kenyamanan dan keamanan, tak terkecuali dalam mengembangkan bisnIs melalui ranah digital.
BalasHapusSenangnya karena baca artikel ini jadi ada wawasan soal metaverse dan juga perkembangan UMKM Bali
BalasHapusPastinya butuh terus didukung karena menunjang perekonomian
wah menarik banget, aku masih asing banget ini sama istilah ekosistem metaverse. mantep banget ini Bali semakin di depan
BalasHapusKOnsep metaverse kini hadir dan mewarnai seluruh lini kehidupan yaa.. Aku salut sekali dengan kemajuan zaman beserta masyarakat yang beradaptasi dengan cepat.
BalasHapusTulisannya rapih. Cukup enak dibaca. Kalau soal metaverse, sejauh ini belum tahu banyak, tapi perkembangan zaman memang menuntut kita utk terus belajar beradaptasi dg hal2 baru.
BalasHapusMetaverse saat ini mulai banyak dikenal ya, kiprahnya. Tinggal membekali diri kita dengan perkembangan teknologi yg terus meningkat pesat.
BalasHapusSaya sependapat sih dengan apa yang ditulis, bahwa hidup di era transformasi digital itu mesti terbuka terhadap perubahan, mesti terus beradaptasi disamping menciptakan inovasi. Saya pribadi menyadari bahwa masih banyak PR yang mesti dikerjakan oleh masyarakat juga pemerintah dalam mendorong kemajuan, entah di bidang bisnis maupun ekonomi. Dan benar bahwa saat ini ada hal yang lebih penting dari bersaing, yakni "Kolaborasi". -Tweet Ilmu
BalasHapusMantab. Semoga dengan ini UMKM menemukan jalan untuk berkiprah di metaverse, ya. Apalagi dunia digital sudah semakin kompetitif. Semangat untuk para penggerak UMKM!
BalasHapusmenarik banget kalo membahas dunia virtual seperti metavers. sebab, platform ini bisa dimanfaatkan dengan sangat luas. terutama untuk bisnis umkm 👍
BalasHapusMetaverse itu kayak simulasi kak, dengan pov 1st person. Dan dunianya tergantung yg design, kalo design nya satu ruangan, ya segede itu juga. Saya sekeptis dengan dunia yg besar nya.
BalasHapusKalo auto generated lain cerita mungkin. Cons nya, kalo autogenerated jadi jelek biasanya.
Mungkin sebelum metaverese, saya rasa tantangan pertama kita di infra dulu. Internet harus cukup cepat untuk render objel2 yang perlu bandwith besar.
Wah Metaverse memang bisa dibilang ranah yang masih luas untuk dijelajahi dan dikembangkan. UMKM yang bisa memanfaatkan metaverse tentunya nanti akan bisa lebih bersaing.
BalasHapusBetul sih, memang kita harus bisa maju mengikuti perkembangan zaman. Kalo metaverse ibarat dunia paralel kita, memang sudah semestinya UMKM dan BUMN ikut terjun di dalamnya, demi memajukan UMKM itu sendiri
BalasHapusWaah menarik yaa kalo bener nantinya di realisasiin. Pada kenyataannya memang kita harus mengikuti perkembangan zaman, yang dimana bisa membawa pengaruh positif dalam kehidupan terutama khususnya para pelaku UMKM ini
BalasHapusTernyata banyak sekali ya manfaat yang diberikan oleh metaverse untuk para pelaku bisnis termasuk didalamnya UMKM. Tentu ke depannya diharapkan para pelaku UMKM tidak GapTek ya kak terutama cara kerja metaverse
BalasHapusSalam: Dennise Sihombing
Kagum banget dengan inovasi yang adaptif dari UMKM di Bali sehingga bisa menjangkau lebih luas dan lebih terkoneksi dengan dunia maya.
BalasHapusSekarang semua menuju digital yaa, bahkan bisnis pun sekarang ikut merambah digital, kita harus terus update
BalasHapusBali bisa menjadi contoh buat provinsi lainnya nih, keren bangett ada acara begini...
BalasHapusKeren banget. Memang benar, semua harus beradaptasi dan berkembang sesuai jaman, terutama mengenai e-marketing dan metaverse. Terima kasih sudah berbagi. Maju terus UMKM Bali.
BalasHapus