Senin, 03 Juni 2024
Kemampuan untuk menyesuaikan gaya komunikasi tergantung pada siapa kita bicara dapat membuat interaksi menjadi lebih lancar.
Bagaimana membuat komunikasi menjadi luwes dan akrab? Artikel
ini akan membahas cara berkomunikasi dengan baik dengan orang yang baru
dikenal, teman akrab, saudara, dan saat berada di pertemuan keluarga.
Di antara kita pasti ada yang sering bingung jika harus berhadapan
dengan orang baru atau pada saat kumpul keluarga. Tak jarang, akhirnya banyak
yang terjebak pada obrolan tak berfaedah yang justru mengesalkan orang lain.
Agar tidak menjadi biang kerok yang dijauhi karena sikap
komunikasi yang kurang baik, kita bisa mempraktikkan cara-cara komunikasi ini:
Berkomunikasi dengan Orang yang Baru Dikenal
Saat berkomunikasi dengan orang yang baru dikenal, penting
untuk membangun kesadaran bahwa diri kita berbeda dengan orang lain. Pahami kalau
orang yang baru ini memiliki latar belakang, pengalaman, dan perspektif yang
berbeda. Menyadari akan perbedaan ini akan membantu kita menghindari menghakimi orang lain dan melihat sesuatu dari sudut pandang baru.
Foto dari Canva |
Kita juga perlu mendengarkan secara aktif. Artinya, kita harus
memberikan perhatian penuh pada orang yang bicara dan memberi respons yang
menunjukkan kita sedang mendengarkan. Hindari memotong pembicaraan dan tunggu
mereka selesai jika ingin menanggapi.
Nah, kalau masih bingung tentang pertanyaan yang netral,
kita bisa menanyakan tentang kenapa datang ke sini, hobi, makanan kesukaan,
hewan peliharaan, atau pertanyaan terbuka yang menunjukkan bahwa kita tertarik
untuk mengenal mereka lebih dalam. Jaga juga body language atau bahasa tubuh seperti tersenyum, berdiri/duduk dengan sikap yang tidak defensif.
Hal ini akan membuat suasana yang lebih ramah untuk bicara.
Berkomunikasi dengan Teman Akrab
Keterbukaan dan kejujuran adalah dasar dari komunikasi yang
baik dengan teman akrab. Jangan takut untuk mengungkapkan perasaan, baik itu
dalam bentuk pujian atau kekhawatiran. Teman akrab akan menghargai kejujuran
kita dan ini akan memperkuat hubungan persahabatan.
Selain mendengarkan aktif, mendengarkan dengan empati sangat
penting dalam hubungan dengan teman akrab. Cobalah untuk benar-benar memahami
apa yang mereka rasakan dan berikan dukungan emosional. Misalnya, jika teman
sedang mengalami masalah, tunjukkan empati dengan mengatakan, “Aku paham kok sulitnya
situasi ini bagi kamu. Aku di sini untukmu.”
Foto dari Canva |
Meskipun kita mungkin sangat dekat dengan teman, penting untuk menghargai ruang pribadi mereka. Setiap orang membutuhkan waktu untuk diri sendiri, dan menghargai batasan ini adalah tanda dari hubungan yang sehat. Jangan merasa tersinggung jika teman membutuhkan waktu untuk sendiri.
Humor adalah elemen penting dalam komunikasi dengan teman akrab. Berbagi lelucon dan tertawa bersama dapat memperkuat ikatan dan menciptakan kenangan indah. Namun, pastikan humor kita sesuai dan tidak menyinggung perasaan teman.
Berkomunikasi dengan Saudara
Hubungan saudara seringkali diwarnai dengan konflik.
Kuncinya adalah mengelola konflik ini dengan bijak. Jangan biarkan emosi menguasai sikap kita; sebaliknya, cobalah untuk berbicara dengan tenang dan
rasional. Berkomunikasilah dengan tujuan untuk mencari solusi bersama daripada
memenangkan argumen.
Tidak peduli seberapa sering kita bertengkar dengan saudara
Anda, menunjukkan kasih sayang dan penghargaan adalah hal penting. Ucapkan
terima kasih ketika mereka melakukan sesuatu untuk kita dan tunjukkan bahwa
kita peduli. Ini membantu membangun hubungan yang lebih kuat dan harmonis.
Foto dari Canva |
Keterbukaan dan kejelasan adalah kunci dalam komunikasi
dengan saudara. Jangan menyembunyikan perasaan atau berharap mereka akan
menebak apa yang sedang kita pikirkan (mereka bukan cenayang, loh). Jika ada
sesuatu yang mengganggu, bicarakan secara terbuka dan jujur, tetapi dengan cara
yang hormat dan konstruktif.
Berbagi pengalaman dan kenangan masa kecil dapat memperkuat
ikatan dengan saudara. Mengingat kembali masa-masa indah bersama dapat
menciptakan rasa nostalgia dan kebersamaan. Ini juga memberikan kesempatan
untuk tertawa bersama dan merayakan hubungan persaudaraan yang indah.
Berkomunikasi Saat di Pertemuan Keluarga
Pertemuan keluarga sering kali melibatkan berbagai generasi
dengan berbagai pandangan dan kepribadian. Penting untuk menghormati semua
anggota keluarga, termasuk yang mungkin memiliki pandangan atau kebiasaan yang
berbeda. Tunjukkan rasa hormat dan hindari perdebatan yang dapat menciptakan
ketegangan.
Topik-topik seperti politik, agama, dan masalah pribadi
dapat memicu konflik dalam pertemuan keluarga. Sebisa mungkin, hindari
topik-topik ini atau bicarakan dengan cara yang sangat hati-hati dan penuh
pengertian. Jika perdebatan muncul, cobalah untuk mengalihkan pembicaraan ke
topik yang lebih netral dan menyenangkan.
Foto dari Canva |
Saat berada di pertemuan keluarga, menjadi pendengar yang
baik sangatlah penting. Dengarkan cerita dan pengalaman anggota keluarga dengan
penuh perhatian dan tunjukkan minat yang tulus. Ini tidak hanya membuat mereka
merasa dihargai tetapi juga memperkuat ikatan keluarga.
Menyumbangkan cerita positif dan pengalaman menyenangkan
dapat meningkatkan suasana pertemuan keluarga. Cerita tentang pencapaian,
liburan, atau momen lucu bisa menjadi bahan pembicaraan yang menyenangkan dan
menghidupkan suasana. Ini juga memberikan kesempatan bagi anggota keluarga lain
untuk berbagi cerita mereka.
Kesabaran dan toleransi adalah kunci dalam komunikasi di
pertemuan keluarga, terutama ketika ada perbedaan pendapat. Ingatlah bahwa
setiap orang memiliki latar belakang dan pandangan yang berbeda. Bersikaplah
sabar dan toleran terhadap perbedaan tersebut, dan fokuslah pada hal-hal yang
menyatukan daripada yang memisahkan.
Kesimpulan
Komunikasi yang baik adalah kunci dalam berbagai jenis
hubungan, baik dengan orang yang baru dikenal, teman akrab, saudara, maupun
saat berada di pertemuan keluarga. Menyesuaikan gaya komunikasi agar sesuai
dengan siapa yang kita ajak bicara dapat membantu menciptakan interaksi yang
lebih efektif dan harmonis. Dengan menerapkan prinsip-prinsip mendengarkan
aktif, menunjukkan empati, dan menghargai perbedaan, kita dapat membangun dan
memelihara hubungan yang kuat dan positif dengan orang-orang di sekitar kita.
Apakah kalian punya cara komunikasi lain? Share di kolom
komentar, ya!
Berkomunikasi dalam pertemuan keluarga? Hum...aku termasuk, kalau engga ditegur, engga bunyi sih...hihi...Maklum, suka takut salah ngomong kalau di tengah keluarga besar. Kalau temen deket siii, bisa seharian, sampai lupa...
BalasHapusHahaha.. koq samaan Teh Hani, saya juga kalau kumpul sama keluarga yang tidak terlalu akrab ya jadi silent aja lah dari pada salah ucap nih mulut
HapusMau nggak mau, kita ya harus komunikasi dl sih meski ama org asing. Entah basa basi apa gt. Soalnya kita ga bs diem2an dong, apalagi sama keluarga sendiri.
HapusNtr klo diem2an malah disangka kita ga th diri ama keluarga. Haha.
Buat orang introvert seperti saya, kalau negur duluan kepada yang kurang dikenal tuh rasanya aneh. Tapi, kalau ditegur duluan saya dengan senang hati 'kan membalas. Kesan awal memang jutek, tapi kalau sudah udah ngobrol asyik juga kok.
HapusMendengar secara aktif ini penting dalam berkomunikasi. Bahasa tubuh juga mempengaruhi dalam berkomunikasi
BalasHapusMenjadi pendengar yang baik ini perlu banyak belajar. Di sekitar saya masih banyak orang yang gak mau mendengarkan pendapat orang lain, maunya pendapatnya saja yang diterima.
HapusIyaaa Kak Felis. Seakrab-akrabnya dengan teman, gak boleh kepo dengan masalah pribadi mereka, apalagi menghakimi.
BalasHapusTapi herannya kita seperti dibiasakan untuk menerima pertanyaan pribadi seperti status perkawinan padahal yg tanya itu baru saja kenal. So sad.
Penting banget ya untuk memahami teknik dasar berkomunikasi dengan baik untuk orang yang baru dikenal, karena memang kita nggak tau karakter dari orang tersebut. Salah komunikasi sedikit aja, bisa jadi membuat tersinggung. Very nice infooo
BalasHapusBerkomunikasi yang baik dengan berbagai grup individu juga ada caranya dan harus di nurturing sesuai dengan tempat dan waktu ya, supaya kita tetap bisa menempatkan diri pada yang semestinya
BalasHapusBertemu dengan orang baru cenderung bikin kita nggak tahu mau ngobrolin apa. Terus malah diem-dieman.
BalasHapusTapi emang penting sih soal mengerti kalau kita dan orang baru itu berada di posisi berbeda.
Sehingga, kita nggak bakal memposisikan dia di tempat kita. Memaksa dia untuk memakai sepatu kita.
Awkward kan..
Kadang ya kita sok kenal sok dekat kak. Minimal permisi gt. Nanti bs dimulai dr dari mn. Kok bs nyampe sini? Dan obrolan ngalor ngadol lainnya. Itu kalo yg diajak bicara responsif ya. Kalo dia merasa terganggu, ya udh sih diem2 bae. Wkwk.
HapusKomunikasi agar berjalan dengan baik, memang disesuaikan dengan siapa kita sedang berkomunikasi. Kalau orang tua di atas kita, pastinya tidak seperti saat ngobrol dengan teman atau saudara. Kalau saya untuk orang baru kenal, memang saat awal pertemuan paling bsa basi dulu. Nanti kalau enak diajak ngobrol baru bertanya hal-hal lainnya. tapi jangan juga terlalu banyak bertanya soal pribadi hehehe.
BalasHapusBeda cara komunikasi dengan orang yang sudah dikenal dan tidak ya. Paling susah sih menurutku dengan orang yang belum dikenal, kadang rasanya suka kikuk dan canggung. Tapi, gimana situasinya juga sih kalau situasinya friendly bisa berbaur, tapi kalau kita kurang nyaman kadang cuman jadi pendengar yang baik aja.
BalasHapusAku tuh tipe orang yang cukup sulit dalam berkomunikasi. Apalagi dalam hal menyusun kalimat. Kalo via online lancar jaya wkwk, kalo secara langsung gugup banget jadi ngeblank. Dan setelah membaca artikel ini jadi tercerahkan apa aja yang harus dilakukan untuk melatih komunikasi ku yang masih terseok-seok ini hehe. Thanks mbak sharingnya.
BalasHapusMenguasai seni komunikasi efektif membutuhkan latihan, kesabaran, dan kemauan untuk terus belajar. Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, Anda dapat membangun relasi yang kuat, mencapai tujuan komunikasi dengan lebih efektif, dan meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan.
BalasHapusUrusan komunikasi ini memang perlu cerdas, karena beda lawan bicara maka beda pula treatment-nya
BalasHapusklo sama adek, pas ketemu saling jahil jadi suka berantem. nah pas jauh malah suka kangen wkwk.
BalasHapusBerkomunikasi dengan siapa, dimana, saat dalam suasana apa, ternyata memang tidak bisa disamakan. Harus pandai-pandai memilah cara berkomunikasi. Jujur, saya masih terus belajar.
BalasHapusSecara umum aku menerapkan apa yang kakak tulis di sini sih, tapi memang nggak semua. Kadang masih suka kejebak di obrolan ngalor ngidul hehehe
BalasHapusBener banget kak. Kita harus bs menempatkan diri utk bs berkomunikasi dgn org lain dan di berbagai kondisi. Ilmu komunikasi kyk gini sih mahal. Ga smua org bs nerapin. Mknya didikan orgtua pun diharuskan. Soalnya ga semua sekolah memberikan etika komunikasi spt ini.
BalasHapusSaya termasuk orang yang bisa masuk kemana saja tapi kadang biasanya ada momen juga yang nunggu disapa duluan baru saya balas menyapa, mungkin saya paling ramai kalau sudah sama pasangan
BalasHapusBerkomunikasi ini, kelihatannya memang sepele, tapi perlu banget paham etika dan juga cara efektifnya supaya partner bicara bisa merasa bahagia bisa berkomunikasi dengan kita
BalasHapusBenar ya, dalam komunikasi itu ternyata, kita tidak boleh hanya aktif bicara tapi tidak mau mendengarkan. Kalau gitu jadinya hanya mementingkan diri sendiri.
BalasHapusAku banget nih yg seringnya mau dengerin tapi nggak ada yg mau dengerin kalo giliran cerita, haha..
HapusKomunikasi kan artinya buka menyuarakan pemikiran terus ya, Kak. Tapi juga kemampuan mendengarkan. Sering banget setiap kali berjumpa dengan orang baru, lebih baik menjadi pendengar yang baik sih. Begitu juga kalau sedang di acara keluarga besar. Paling bisa bercanda suka-suka dan senyaman-nyamannya tuh sama saudara yang seumuran sih. Itu juga kalau bisa jadi teman akrab.
BalasHapusIdem kak Acha.
HapusKalo seumuran lebih nyaman, gak dibilang songong atau terasa jumawa karena lebih tua
Komunikasi mempunyai peran penting dalam bermasyarakat maupun dalam sebuah hubungan. Dalam sebuah hubungan ini, antara suami dan istri harus selalu melakukan komunikasi, tentang keadaan rumah tangga maupun tentang anak-anak.
BalasHapusMenguasai seni komunikasi ini juga perlu waktu dan berlatih. Intinya perlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan termasuk hal berkomunikasi, menurut saya seperti ini sih
BalasHapusDi WA grup keluarga besar, aku termasuk yang silent reader. Takut salah ngomong. Pas ketemuan dan diajak ngobrol juga cuma senyum dan ngangguk-angguk aja saat diajak cerita, takut diajak ghibah. Soalnya kalau sudah kumpul jadi rawan ghibah.
BalasHapuspenting banget menjaga komunikasi dengan siapapun, emang yang tepat ada bersikap bijak dengan tidak over dan disesuaikan dengan situasi. mendengar itu better than talking to much ya
BalasHapusHuhu.. Memang penting banget ya jalin komunikasi khususnya sama keluarga. Suka seneng liat mereka yg harmonis banget sama keluarga. Dan pasti kehidupan sosialnya juga gak kalah baik.
BalasHapusSetuju sih kalau gaya komunikasi itu harus disesuaikan dengan lawan bicara kita pada saat itu supaya wawancara merasa dihargai. Aku setuju banget juga kalau saat komunikasi, menjadi pendengar yang baik itu penting banget
BalasHapusBerkomunikasi itu harus memperhatikan lawan bicara, ada beberapa hal yang boleh dikatakan ada yang tidak. Jadi harus paham situasinya seperti apa.
BalasHapusaku banget ini. kalau kata ibuku, kalau enggak ditepuk kendangnya, enggak bunyi. alias, kalau aku enggak diajak ngobrol duluan, aku enggak ngomong. susah tau mau memulia bahan obrolan apalagi sama orang baru
BalasHapusBener banget, komunikasi itu ngga hanya ngomong tapi juga perlu keterampilan untuk mendengar, setuju banget sama postingannya kak.
BalasHapusKomunikasi itu kunci dan senjata utama bisa membina hubungan yang baik dengan siapa pun. Apalagi kalau punya banyak relaso, tentunya komunikasinya harus berbeda untuk setiap sifat manusia
BalasHapusDalam interaksi sosial, komunikasi adalah Syarat penting
BalasHapusMakanya, kita perlu berkomunikasi dengan baik ya
Agar interaksi kita bisa berjalan lancar
Bener banget!! Saat berkomunikasi dengan orang baru, penting untuk menghargai perbedaan dan menyadari bahwa setiap orang memiliki latar belakang dan pandangan yang unik. Mendengarkan dengan penuh perhatian, mengajukan pertanyaan yang netral dan terbuka, serta menunjukkan sikap ramah melalui bahasa tubuh yang terbuka dan senyuman dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan membangun hubungan yang lebih baik. Hal ini tidak hanya membantu dalam menghindari prasangka, tetapi juga memperluas perspektif kita terhadap dunia.
BalasHapusterbiasa jadi perantau, justru komunikasi dengan keluarga selain keluarga ini agak susah. karena memang jarang ketemu. komunikasi kalau butuh aja. jarang sai hi. duh, ini jangan ditiru ya
BalasHapusAku tuh males banget kumpul sama keluarga besar yang saking besarnya jadi bingung hubungan kekerabatannya gimana. Dan lagi, kalau ngumpul gitu semua ingin berbicara dengan suara keras, nggak ada yang mau mendengar. Giliran kita mendengar malah diteriakin, "Sini ngobrol, jangan diem aja." Capeeek banget kalau abis dari acara begitu.
BalasHapuskomunikasi ini skill penting yang gak boleh diabaikan dan harus terus di upgrade ya mba, soalnya gak menutup kemungkinan kita akan bertemu dengan orang dengan berbagai latar belakang
BalasHapusSkill utama sih ya komunikasi ini, tp kadang jarang ilmunya yg dikasih di sekolah2.. padahal pentingmenurutku
BalasHapusAku setuju banget dengan pernyataan "Komunikasi yang baik adalah kunci dalam berbagai jenis hubungan"
BalasHapusKarena yang aku khawatirkan adalah saat ini orang tampak kurang peduli dengan lingkungannya. Hal ini menimbulkan banyak kecemasan karena sebenernya manusia adalah makhluk sosial. Yang butuh didengar dan diperhatikan.