Minggu, 14 Juli 2024
Kalau membicarakan kisah cinta yang mengguncangkan langit dan bumi, Fox Spirit Matchmaker: Red Moon Pact adalah jawabannya. Di drama ini banyak kisah cinta yang menghanyutkan hati.
Namun ternyata, banyak warganet yang ternyata membenci drama ini. Mengapa drama China ini justru panen hujatan dan caci maki? Seperti apa dramanya? Yuk, kita bahas sama-sama!
Sebelum saya membahas drama ini lebih jauh, saya ingin
membahas sedikit tentang matkul Kritik Sastra yang saya terima waktu kuliah
dulu. Saya ingat sekali, waktu itu, Pak Dosen bilang, untuk menilai suatu
karya, pantang sekali menggunakan perasaan apalagi rasa suka dan tidak suka.
Jadi buat saya, pernyataan-pernyataan yang bilang karya A jelek karena tidak bikin baper dan semacamnya adalah pernyataan konyol. Apalagi pernyataan yang bilang drama ini kurang chemistry karena kurang k0k0pan. Yang benar saja, bahkan sampai drama harus endingnya nikah dan punya anak baru layak dibilang bagus?
Sayangnya, saat ini siapapun bisa menjadi ‘reviewer’. Jadi tak
heran kalau kemudian sebuah drama boleh seenaknya diberi nilai jelek dengan
alasan-alasan absurd. Salah satu alasan yang membuat drama ini banjir hujatan
adalah karena tokoh wanitanya Tushan Honghong diceritakan lebih tua dari tokoh
pria Dongfang Yuechu.
Hal ini sungguh aneh mengingat kita sudah mengenal kisah
cinta Yang Guo (Yoko) dan Bibi Lung (Xiao Longnv) karya Jin Yong namun kita
tidak pernah mengatakan kalau Bibi Lung adalah ‘tante-tante p*d0fil” atau Yang
Guo “dibesarkan untuk dinikahi”. Yang lebih aneh lagi, saat tokoh Kakek Dewa Donghua
Dijun pacaran dengan baby rubah Bai Fengjiu (bahkan dengan godaan dan adegan
lebih vulgar), warganet malah termehek-mehek. Apakah ini diperbolehkan karena Donghua
Dijun adalah laki-laki dan sesuai paham patriarki? Only God and they know.
Balik lagi ke Fox Spirit Matchmaker: Red Moon Pact. Drama ini
merupakan seri pembuka saga Fox Spirit Matchmaker. Awalnya, Fox Spirit
Matchmaker memenangkan sebuah kompetisi dan dibuat menjadi donghua. Tak disangka-sangka,
donghuanya laris manis dan hingga kini season barunya masih (akan) tayang.
Berikut tentang Fox Spirit Matchmaker: Red Moon Pact
Judul asli: 狐妖小红娘月红
Pemeran Utama:
Yang Mi sebagai Tushan Honghong
Gong Jun sebagai Dongfang Yuechu
Guo Xiaoting sebagai Tushan Yaya
Tushan Yaya dan Tuan Muda Aolai |
Wei Zheming sebagai A Lai/Tuan Muda Aolai
Hu Lianxin sebagai Tushan Rongrong
Wen Zhengrong sebagai Shi Ji
Pemeran Pasangan Kekasih
Zhu Xudan sebagai Putri Bu Tai
Yang Shize sebagai Shi Kuan
Putri Bu Tai dan Shi Kuan |
Mao Zijun sebagai Yan Rushan
Chen Yao sebagai Lv Jianwen
Chen Duling sebagai Yue Tixia
Zhang Linghe sebagai Hu Weisheng
Yan Rushan-Lv Jianwen (atas) Hu Weisheng-Yue Tixia (bawah) |
Sinopsis Fox Spirit Matchmaker: Red Moon Pact
Dongfang Yuechu yang memiliki darah spesial keluarga
Dongfang diburu oleh Jin Renfeng yang berniat menjadikannya sebagai tumbal
penambah ilmu. Yuechu kecil kemudian ditolong oleh Tushan Honghong, siluman
rubah pemimpin Gunung Tu.
Yuechu pun tinggal di Tushan. Ia berniat berlatih ilmu untuk
membalaskan dendam pada Jin Renfeng. Namun, tentu semua tidak semudah itu. Di balik
Jin Renfeng ada Shi Ji, mantan pemimpin Tushan yang ingin membalas dendam pada
Honghong.
Rumitnya Cinta di Tengah Dendam
Selain premis pembalasan dendam tadi, yang tidak kalah seru
tentunya kisah cinta yang terjadi, mengingat judul drama ini ada kata ‘matchmaker’
alias mak comblang. Dengan benang merah Pohon Kepahitan yang mendapat energi
dari menjodohkan orang, beberapa kisah cinta pun ikut hadir di sini.
Yang pertama adalah kisah cinta Putri Bu Tai dengan pengawal
setianya, Shi Kuan. Kemudian ada siluman sapi Yan Rushan yang jatuh hati pada
petugas penangkap siluman, hingga kisah cinta siluman tanaman Yue Tixia dengan
Hu Weisheng—seorang manusia yang polosnya kebangetan.
Semua kisah cinta ini terjadi dalam dunia di mana manusia
dan siluman saling bermusuhan. Seru, kan?
Kesan Saya akan Drama Fox Spirit Matchmaker: Red Moon Pact
Pertama-tama, saya mau bilang kalau cerita Fox Spirit
Matchmaker ini bukanlah cerita yang ideal untuk dijadikan live action/drama. Selain
karena donghuanya masih tayang hingga sekarang, drama ini juga memiliki cabang
cerita yang terlalu banyak dan konflik pertarungannya sebenarnya memang pada dasarnya
panjang dan segitu-segitu aja (membosankan).
Namun tentu saja, di luar kekurangannya tadi, saga Fox
Spirit Matchmaker memang memiliki daya tarik tersendiri. Kisah-kisah cintanya,
seperti yang saya katakan tadi, mengguncang langit dan bumi. Masing-masing
memiliki tragedi dan bonding yang luar biasa.
Dan menurut saya, produser drama Fox Spirit Matchmaker: Red Pact sendiri sudah berhasil memangkas cabang-cabang cerita, membuat ceritanya lebih efisien dan dimengerti. Hal ini tentunya sangat menantang karena kisah ini mau tidak mau akan memperkenalkan penonton dengan semesta Fox Spirit Matchmaker.
Memang ada beberapa kekurangan seperti part Hu Weisheng dan Yue Tixia yang ternyata pendek sekali dan tidak sedalam donghuanya. Tapi menurut saya hal tersebut masih bisa dimaklumi.
Yang Mi dan Gong Jun pun cukup sukses membawa
Tushan Honghong dan Dongfang Yuechu yang sesuai dengan karakter donghuanya. Perbedaan
usia mereka memang sangat menonjol, tapi, ini menjadi keunikan sendiri dan
adegan-adegannya benar-benar dipaparkan dengan tulus, bukan dengan menunjukkan adegan
grooming penuh nafsu birahi.
Drama ini juga menunjukkan keseriusannya dalam membuat
kostum dan tata rias yang bagus. Dibandingkan donghuanya, drama ini memiliki
kostum dan tata rias yang jauh lebih memukau. Tak hanya luar biasa dan tidak
berlebihan, detail-detailnya juga digarap dengan teliti.
Ending cerita ini juga menurut saya sangat memuaskan. Ini adalah
ending kedua drachin xianxia yang memuaskan saya tahun ini setelah The Legendof Shen Li. Hanya saja, ending yang agak mikir kayak gini memang mudah disalah
pahami buat penonton yang lebih suka cerita ringan-ringan tanpa mikir.
Ending dari Fox Spirit Matchmaker ini cukup fresh dan ini
pertama kalinya saya melihat dunia paralel seperti dalam otome game dipakai dalam
drama. Saya pikir, ending seperti ini adalah ending yang ‘cukup’ dan aman
mengingat mereka akan membuat trilogi. Jadi, universe/semesta Fox Spirit
Matchmaker: Red Moon Pact ini tidak akan mengganggu/menjadi plot hole bagi
universe lain seperti yang pernah terjadi di saga Three Lives Three Worlds.
Apakah teman-teman sudah menonton Fox Spirit Matchmaker: Red
Moon Pact? Share di kolom komentar ya ^^
Saya belum pernah nonton euy. Tapi seru juga kali ya ada makcomblang antara manusia dan siluman. Fokus sama nama Bu Tai , lucu amat. BTW, Donghua itu apa?
BalasHapusItu bacanya Pu Thai kak 😂
HapusDonghua simply kartun Tiongkok gitu.
Oh ini di iqiyi ya kak? Kirain di weTV. Bener sih kalo sebuah cerita drama belum tentu jelek karena beda penonton beda selera jadi gak bisa nge-judge sembarangan.
BalasHapusKalo drama China gini suka liat kostum dan riasannya, baguss.
Seru banget ceritanya kisah cinta manusia dan siluman. Suka banget kalo lihat drama gini. Jadi nggak bosan lihatnya.
BalasHapusSetiap pereview pasti mempunyai cara masing-masing untuk menilai sesuatu. Cuma kalo hasil review jelek juga akan ngaruh ke semua pihak juga sich.
BalasHapusjujur, agak bingung sama ceritanya. kayaknya memang lebih pas nonton sendiri ya, biar lebih mudeh, hehe
BalasHapusPara aktor dan aktris dalam drama ini menunjukkan akting yang luar biasa. Yang Mi dan Gong Jun berhasil memerankan karakter mereka dengan sangat baik, dan chemistry mereka di layar kaca sangatlah kuat.
BalasHapusNah itu sudut pandang. Semua orang menilai sesuatu termasuk film. Pasti menggunakan sudut pandangnya masing-masing. Belum lagi ditambah dengan selera pribadi.
BalasHapusMau gimana lagi, Kak. Kayaknya drama China memang sudah punya pasarnya sendiri. Mereka yang nonton rerata punya ekspektasi. Misalnya, ingin drama dengan nuansa romantis yang kental. Include adegan kokopan itu.
BalasHapusJadi semisal Fox spirit Matchmaker ini minim adegan itu. Ya sudah, panen hujatan deh. Hehehe....
Salah satu yang jadi ciri khas dracin, adanya tentang dunia manusia dan siluman ya. Seperti waktu kisahnya Sun Go Kong
BalasHapusNetizen emg maha benar kak. Skrg smua bs jd reviewer bahkan dgn follower sedikit pun. Krn semua akan berdasarkan selera masing2, kecuali kalo dia emg punya ilmu utk mereview ya. Emg sih reviewer itu subyektif. Susah bgt nemuin yg obyektif krn akan penuh dgn ilmu2 khusus yg hrs dipelajari.
BalasHapusDuh lama bgt ga nonton dracin nih. Untung aja kak Putu ngasih rekomendasi dracin bgs nih. Emg kisah cinta beda usia tuh menarik loh. Namanya jg jodoh ya. Meski ini fiksi jg. Tp tetap seru loh ceritanya.
Wah, drama cina ya
BalasHapusDrama cina saat ini punya cerita yang seru ya mbak
Asyik untuk ditonton
Ini visualnya pasti bagus banget deh, selain memang pemerannya cakep² yah, hihi.. Sampai endingnya pun beneran fresh. Kalo gitu, ditunggu deh triloginya yg pasti bakal bikin penasaran.
BalasHapusSaya kalo dihadapkan dengan dracin bingung euy :) entah karena ceritanya yang anti-mainstream atau karena namanya yang mirip-mirip hehe.
BalasHapusEh, aku baru eungeuh malah kalau Yoko sama Bibi Lung itu ada apa-apanya lho, Kak LK. 😄 Ketauan kalau kisah mereka bukan di jamanku. Tapi setelah baca curhatan Kakak, ending mereka jumpa dan bahagia di universe lain tuh beneran bijak sih. Terutama kalau bakal ada seri lainnya.
BalasHapusmemang penonton selalu punya standard ganda, memuji yang disukai dan mencela yang dibenci sekalipun keduanya memiliki situasi yang sama hehehe
BalasHapusbiasanya saya kurang tertarik dengan dracin, tapi baca sinopsisnya tertarik nih apalagi di review atas dikatakan all in cukup bagus ya. saya nonton beberapa kali dracin kahyangan sejenis fox spirit ini kurang sreg dengan sinematografinya, hehe. tapi saya setuju sih, untuk menilai suatu karya jangan pakai perasaan tapi, ketika mereview film memang gak bisa lepas dari opini rasa suka atau tidak, karena terkait dengan selera. lantas review yang baik based on apa ya kak?
BalasHapusSebagai penggemar Bibi Lung dan Yokoooo, apakah aku akan menyukai drama iniiii? Dulu sampe kepengen jadi Bibi Lung, lho. Cantik, awet muda, pintar, dan jagoan! Hehehe....
BalasHapusBtw, soal sekarang siapa pun bisa bikin review ... itu terjadi juga pada pembaca buku. Mungkin masih inget, Fel, tentang sebuah review kasar atas sebuah novel populer yang malah menyerang penulisnya secara personal berdasarkan asumsi-asumsi pribadi?
"untuk menilai suatu karya, pantang sekali menggunakan perasaan apalagi rasa suka dan tidak suka". Saya setuju banget dengan pernyataan ini. Reviewer harus netral. Si A bilang jelek belum tentu demikian dengan si C. Demikian pun untuk film ini.
BalasHapusOpen ending kaya begini yang gak disukain sama penonton yaa..
BalasHapusRasanya masih "nggantung". Padahal Fox Spirit Matchmaker: Red Moon Pact adalah drama trilogi yang pastinya satu dengan yang lainnya memiliki benang merah dan keterikatan emosi yang mendalam dari masing-masing karakter.
Wah ini kayak drama drama jaman dulu ya, aku malah teringat oshin. Berhubung ga begitu suka, nnt saya rekomendasiin baut istri aja buat dia tonton. hehehe
BalasHapus