Sabtu, 17 Agustus 2024
Ada yang tahu setiap tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia merayakan hari penting apa? Ya, benar sekali. 17 Agustus merupakan hari kemerdekaan Indonesia. Setiap tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia mengadakan perayaan kemerdekaan dengan berbagai cara. Pada hari ini, bangsa Indonesia merayakan kemerdekaan sekaligus hari ulang tahun NKRI.
Selain dengan mengadakan upacara bendera, ada berbagai tradisi 17-an yang diadakan setiap tahun. Namun, tahukah teman-teman, selain tradisi perlombaan, ada juga berbagai tradisi ulang tahun di Indonesia. Kita bahas sama-sama, yuk!
Seperti tertuang dalam lagu Hari Merdeka, hari yang penting ini merupakan hari lahirnya bangsa Indonesia.
17 Agustus tahun 45,
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka, nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka!
Bagi sebagian besar orang-orang, hari kelahiran menjadi hari yang penting dalam kehidupan. Banyak tradisi dalam merayakan hari lahir ini, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Tradisi ini, mulai dari yang sederhana hingga yang unik penuh makna.
Berikut adalah 5 tradisi Ulang Tahun yang umum dilakukan orang Indonesia:
1. Tumpengan
Kalau sudah menyebut tumpeng, kita pasti
langung ingat dengan bentuk kerucut berwarna kuning dengan aneka lauk
pendampingnya. Masyarakat di pulau Jawa, Bali dan Madura membuat tumpeng untuk
kenduri, acara syukuran maupun perayaan peristiwa penting, seperti kelahiran
atau ulang tahun.
Bentuk tumpeng terkait erat dengan kondisi geografis Indonesia, terutama pulau Jawa yang memiliki jajaran gunung berapi. Tradisi tumpeng sudah ada sejak zaman nenek moyang yang masih dekat dengan alam, untuk memuliakan gunung sebagai tempat bersemayam para hyang atau arwah leluhur. Pada masa penyebaran agama Hindu cukup luas dan memengaruhi masyarakat Pulau Jawa, nasi tumpeng dicetak dalam bentuk kerucut sebagai simbolisasi gunung suci Mahameru, tempat bersemayam dewa-dewi. Ketika agama-agama lain mulai masuk, kepercayaan ini pun bergeser. Fungsi tumpeng akhirnya menjadi bentuk ucapan syukur dalam berbagai acara.
2. Kue Ulang Tahun
Benua Eropa menjadi awal mula tradisi pemberian
kue ulang tahun, yang sudah berlangsung sejak pertengahan abad ke-19 terutama
di negara-negara Eropa Barat. Namun, menurut sejarahwan hubungan antara kue dan
perayaan ulang tahun ternyata sudah ada sejak zaman Romawi Kuno. Penyajian kue
keik saat perayaan hari ulang tahun khusus dan pernikahan terlihat dalam budaya
Romawi klasik. Kue ini berupa lingkaran terbuat dari tepung yang dikembangkan
dengan ragi, serta menggunakan madu untuk citarasa manisnya.
Sebuah toko roti di Jerman, pada abad ke-15 selain
kue untuk pernikahan mereka juga mulai
memasarkan kue satu lapis untuk ulang
tahun pelanggan. Kue ulang tahun selama abad ke-17 rumit dan memiliki banyak
aspek dari kue ulang tahun kontemporer. Sayangnya, kue ini termasuk barang
mewah, hanya tersedia untuk kalangan atas yang sangat kaya. Untungnya revolusi
industri membawa perubahan, menjadikan kue ulang tahun komoditi yang lebih
terjangkau.
Masyarakat Eropa menyajikan kue pastry atau makanan penutup pada hari ulang tahun. Pada budaya barat kontemporer, satu atau lebih lilin diletakkan di atas kue. Dan orang yang berulang tahun akan meniuplilin menyala tersebut.
Tradisi tersebut akhirnya sampai ke Indonesia,
dan masih dilakukan sampai sekarang sebagai bentuk perayaan ulang tahun.
Orang-orang di dataran Tiongkok memiliki banyak makanan yang terkait tradisi seperti kue bulan. Tradisi makan mie juga berasal dari tanah Tiongkok.
Mie merupakan makanan pokok yang penting bagi masyarakat Tiongkok. Mie dalam
bahasa mandarin disebut mian (simplified Chinese: 面; traditional Chinese: 麵; atau “mien”, “mein”).
Selama dinasti Han, mie yang biasanya terbuat dari adonan gandum ini menjadi makanan pokok yang menonjol. Kemunculan “Laomian” yang terbuat dari tepung soba, millet dan kacang polong yang kaya pati dengan kadar air yang lebih rendah untuk menjawab permintaan militer dari Dinasti Han Barat. Pemerintah menerapkan teknologi pengolahan makanan serta menghasilkan “Laomian”, makanan lebih mudah disimpan, diangkut dan pastinya terjangkau.
Baca juga:
Tradisi Tahun Baru Imlek Tionghoa
Orang-orang tiongkok punya tradisi makan mie ulang tahun sebagai harapan berumur panjang. Ada semacam kepercayaan kalau mie ulang tahun harus diseruput, sepanjang mungkin serta diusahakan tidak putus. Semakin panjang, maka semakin panjang umurnya. Dalam penyajian mie ulang tahun, beberapa restoran Chinese Food di Indonesia juga menambahkan telur merah sebagai lambang kelahiran.
Untuk tradisi yang satu ini, termasuk tradisi
yang lebih modern. Biasanya, ketika ada ada yang berulang tahun, terdapat
semacam ‘kewajiban’ untuk mentraktir teman-temannya. Bisa jadi dikarenakan
masyarakat Indonesia memiliki sifat sosial cukup tinggi.
Hanya saja, tradisi ini cukup mengundang pro
dan kontra. Ditodong traktiran dengan alasan tradisi ulang tahun pas kantong
lagi kering, tentunya bukan hal yang enak. Jika menolak, bisa saja kamu dicap
sombong atau pelit. Jadinya serba salah.
Tahu nggak, kalau peringatan kelahiran di Bali
dilakukan setiap 210 hari (6 bulan) sekali. Tradisi ini disebut Otonan.
Dikarenakan orang Bali memiliki penanggalan yang berbeda dari penanggalan umum
(masehi)
Dilansir dari laman bali.kemenag.go.id, otonan
berasal dari bahasa Jawa Kuno yakni kata “wetu” atau “metu” yang artinya
keluar, lahir atau menjelma. Dari kata ‘wetu” menjadi “weton” akhirnya berubah
menjadi “oton” atau “otonan”. Otonan sebagai momen peringatan hari kelahiran
yang bertujuan untuk membersihkan seseorang dari segala mala sejak di dalam
rahim ibu yang dipengaruhi oleh Sang Catur Sanak (4 saudara tak kasat mata yang
dipercaya menemani manusia dari lahir hingga mati).
Kalau ke Bali jangan lupa coba ini:
Otonan pada umumnya diperingati dengan sarana
yang disebut banten otonan. Otonan secara spiritual bertujuan untuk
membersihkan dan menyucikan diri dengan sarana bebantenan (semacam sesajen).
Dari ke-5 tradisi yang sudah kita bahas, mana
nih yang paling sering kamu lakukan? Atau jangan-jangan ada tradisi perayaan
ulang tahun yang unik dan berbeda di daerahmu, share dong di kolom komentar.
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Mohon tidak mengcopas isi artikel tanpa izin. Jika berkenan, silakan tinggalkan komentar dengan sopan. Diharapkan untuk tidak mengirimkan link hidup dalam komentar. Terima kasih atas perhatiannya :)