Senin, 03 Februari 2025
Asam lambung menjadi masalah kesehatan yang sering dialami oleh banyak orang, namun ternyata perempuan tercatat sebagai kelompok yang paling rentan mengalaminya. Lantas, apa yang menyebabkan kondisi ini lebih sering terjadi pada perempuan? Dalam artikel ini, kita akan membahas faktor-faktor yang berperan dan memberikan tips untuk mengatasi asam lambung pada perempuan.
Garam di laut, Asam di gunung. Bertemu di dalam perut. Eits, yang kita bicarakan kali ini bukan asam yang itu ya. Asam yang bakal kita kupas kali ini tak lain tak bukan adalah asam lambung. Yup, saat ini sepertinya asam lambung lagi viral-viralnya. Di mana-mana kita akan mendengar ada saja yang mengeluhkan mengenai dirinya terserang penyakit asam lambung. Sebenarnya apa sih penyakit asam lambung itu?
Penyakit asam lambung atau GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik ke esofragus atau kerongkongan. Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri pada ulu hati, heartburn serta berbagai gejala lainnya pada area bagian bawah dan perut.
Baca juga:
Penyebab Panas Dalam dan Cara Mengatasinya
Jangan anggap remeh penyakit asam lambung ini lho. Sudah banyak bukti menunjukkan kondisi penderita penyakit asam lambung yang parah, bisa menyebabkan hingga kematian. Dilansir dari Healthline, salah satu komplikasi asam lambung dan GERD adalah pneumonia aspirasi, yang dapat berakibat fatal dan menyebabkan kematian pada penderitanya.
Pneumonia aspirasi sendiri adalah infeksi paru-paru akibat asam lambung yang naik ke tenggorokan atau mulut, kemudian terhirup ke dalam paru-paru. Penyakit ini dapat menjadi serius dan bahkan fatal bila tidak ditangani.
Gejala atau akibat yang ditimbulkan pneumonia aspirasi seperti: demam, batuk yang dalam hingga membuat nyeri di dada serta sesak napas, mengi (suara napas seperti siulan), kelelahan, perubahan warna biru pada kulit dan seperti yang sudah kita sampaikan tadi, kematian.
Baca juga:
Belajar Hidup Sehat Bersama dr. Hans Tandra
Dan melalui banyak penelitian yang dilakukan, sebagian besar penderita penyakit asam lanbung adalah perempuan. Dari penelitian tersebut, dr. Nadia Alaydrus mengatakan “(Asam lambung) Penyakit sejuta umat. Sayangnya, dari sejuta, hampir 900ribunya adalah perempuan.
Apa saja yang dapat meningkatkan risiko penyakit Asam Lambung?
Menurut dr. Nadia Alaydrus, seorang influencer kesehatan, gaya hidup dan pola makan yang tidak teratur dan sering mengkonsumsi makanan yang dapat memicu asam lambung, seperti makanan pedas, berlemak, asam dan berkafein. Makanan dengan rasa yang kuat akan meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan otot sfingter esofagus bawah dan melambatkan pengosongan lambung.
Risiko penyakit asam lambung akan meningkat setelah usia 40 tahun. Jadi, yang sudah di masa kepala 4, harus lebih memperhatikan kesehatan lho. Selain itu, risiko lebih besar terjadi pada orang-orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas, sedang hamil, sering merokok atau menghirup asap rokok, gangguan jaringan ikat seperti scleroderma, hernia hiatus (tonjolan dari bagian lambung yang melewati celah diafragma dan dapat menghalangi makanan masuk ke lambung).
Beberapa obat-obatan pun bisa menjadi pemicu timbulnya gejala asam lambung, antara lain: Benzodiazepin (jenis kandungan dalam obat penenang), penghambat kalsium (calcium inhibitor) yaitu obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi, seperti: nifedipin, amlodipine, dan verapamil, beberapa obat asma, obat anti inflamasi non-steroid (NSAID), obat anti depresan (tricyclic)
Kenapa Perempuan Lebih Rentan Sakit Asam Lambung?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perempuan lebih rentan menderita penyakit asam lambung atau GERD dibandingkan pria. Faktor utama yang mempengaruhi adalah perubahan hormon yang terjadi selama siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause. Hormon progesteron yang meningkat pada periode tersebut dapat mengendurkan otot-otot katup esofagus, mempermudah asam lambung naik ke kerongkongan.
Selain itu, stres psikologis yang lebih tinggi pada perempuan juga memperburuk gejala GERD. Stres yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dapat memperburuk kondisi ini. Pola makan yang tidak teratur, konsumsi makanan pedas atau asam, serta kebiasaan buruk seperti makan terburu-buru atau langsung tidur setelah makan, turut memperburuk masalah pencernaan.
Baca Juga:
Memelihara Kesehatan Mental di Tempat Kerja
Pola hidup yang sibuk, seringnya makan dalam porsi besar atau terburu-buru karena tuntutan pekerjaan atau keluarga, serta tekanan hidup yang berkelanjutan menjadi faktor pemicu utama. Perempuan juga menghadapi fluktuasi hormon setiap bulan yang berhubungan dengan siklus menstruasi, yang dapat mempengaruhi fungsi pencernaan dan meningkatkan risiko refluks asam lambung. Kombinasi dari faktor hormonal, psikologis, seperti stres akibat kekerasan, pola makan, dan gaya hidup yang penuh tekanan menjadikan perempuan lebih rentan terhadap gangguan pencernaan ini.
Cara Mencegah penyakit Asam Lambung.
Coba terapkan beberapa hal ini, untuk mengurangi munculnya penyakit asam lambung:
1. Mengunyah makanan perlahan-lahan.
Biasakan mengunyah makanan lebih dari 32 kali agar makanan lebih lembut saat masuk ke dalam lambung. Dengan cara sederhana ini, risiko masalah pencernaan seperti naiknya asam lambung akan menurun.
2. Memilih makanan yang tepat.
Foto dari Pixabay |
Sudah tahu tidak boleh makan makanan pedas, masih saja habisin sambal bersendok-sendok tentu saja namanya kita sedang mencari masalah untuk tubuh kita sendiri.
Menghindari makanan yang memicu terjadi naiknya asam lambung merupakan cara pencegahan yang baik. Ada baiknya kita yang memiliki riwayat penyakit asam lambung menghindari makanan pedas, makanan yang mengandung bawang, makanan yang asam, dan berlemak, karena dapat merangsang produksi asam lambung.
Beberapa makanan ini cukup aman dikonsumsi oleh penderita asam lambung, umbi-umbian (kentang, wortel, lobak, atau bit), daging, putih telur, dan makanan laut, sayuran hijau, seperti brokoli, asparagus, dan seledri. Mengkonsumsi buah secara teratur juga sangat baik bagi tubuh. Buah yang dipilih baiknya yang matang dan tidak asam, seperti semangka dan melon. Oatmeal rendah gula dan kaya serat juga baik bagi penderita asam lambung.
4. Jangan tidur setelah makan.
Usahakan untuk makan sekitar 2-3 jam sebelum waktu tidur dan berdiri atau duduk dengan posisi tegak selama 30 menit setelah makan guna mencegah asam lambung naik.
5. Stop Rokok dan Alkohol
Rokok dan alkohol dapat menyebabkan iritasi di lapisan kerongkongan dan perut, melemahkan otot kerongkongan hingga merangsang produksi asam lambung. Sehingga asam lambung pun menjadi lebih mudah naik ke kerongkongan.
6. Tangani Stres
Tidak hanya berkaitan dengan pola makan yang buruk, naiknya asam lambung juga dapat dipicu oleh kondisi mental yang kurang baik, seperti stres berlebihan. Lakukan kegiatan menghibur diri atau konsultasi ke psikolog/psikiater untuk penanganan lebih lanjut. Ingat untuk menerapkan boundaries yang sehat. Hindari juga hal-hal yang dapat memicu stress berlebih pada diri.
7. Mengurangi Asupan Kafein
Foto dari Pixabay |
Meski kopi sangat menggoda, tapi minuman satu ini tidak cocok untuk penderita asam lambung. Kandungan kafein pada kopi menjadi alasannya. Kafein mengakibatkan cincin otot kerongkongan rileks pada bagian bawah, sehingga asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan dan menyebabkan dada atau tenggorokan terasa panas. Kalau kamu masih suka minum minuman hangat di siang hari, kamu bisa beralih ke teh.
8. Jaga berat badan.
Kelebihan berat badan akan meningkatkan tekanan pada lambung, sehingga mendorong asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Karena itu, kita perlu menjaga berat badan tetap ideal.
9. Hindari Konsumsi Obat Pereda Nyeri Tanpa Resep Dokter
Foto dari Pixabay |
Obat pereda nyeri yang harus dihindari khususnya jamu yang bahannya tidak jelas atau mengandung campuran obat pereda inflamasi. Konsumsi jenis jamu seperti ini dapat memberi efek samping seperti peningkatan produksi asam lambung dan risiko perlukaan lambung yang dapat memicu terjadinya perdarahan di saluran pencernaan.
Jadi, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memperoleh dosis obat sesuai kondisi kesehatan.
10. Lakukan Olahraga Ringan
Foto dari Pixabay |
Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau berenang dapat menjadi pilihan yang baik untuk penderita asam lambung. Selain itu, olahraga juga dapat membantu mengurangi stres yang sering menjadi pemicu GERD. Menghindari olahraga langsung setelah makan dan memberi jarak waktu yang cukup antara makan dan berolahraga juga dapat membantu mengurangi risiko refluks asam. Jadi, dengan memilih jenis olahraga yang tepat dan rutin melakukannya, olahraga dapat menjadi bagian dari upaya untuk mencegah asam lambung.
Baca juga:
SehatQ: Cari Info Kesehatan di sini aja!
Semoga informasi tadi dapat membuat kita lebih sadar akan bahaya penyakit GERD/asam lambung. Dengan demikian, kita semua dapat menerapkan pola hidup yang lebih sehat demi kesehatan lambung kita.
Referensi:
https://makassar.tribunnews.com/2017/08/08/kenapa-dr-ryan-thamrin-maag-hingga-meninggal-padahal-dokter-ibunda-ungkap-kebiasaan-buruknya
https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/04/173000565/bisakah-asam-lambung-menyebabkan-kematian-?page=all.
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-gerd-kenali-penyebab-faktor-risiko-dan-cara-mengatasinya
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/cara-mencegah-asam-lambung-naik
https://www.sonora.id/read/422712580/dokter-wanita-lebih-banyak-alami-gerd-berikut-ini-penjelasannya
https://www.rri.co.id/kesehatan/1006643/perempuan-menjadi-penderita-terbanyak-asam-lambung
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/penyakit-lambung39b975
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Mohon tidak mengcopas isi artikel tanpa izin. Jika berkenan, silakan tinggalkan komentar dengan sopan. Diharapkan untuk tidak mengirimkan link hidup dalam komentar. Terima kasih atas perhatiannya :)