Putu Felisia : Blog Inspiratif untuk Kehidupan Sehari-hari

Selasa, 08 April 2025

Mengatasi Stres dan Kecemasan Setelah Libur Panjang Lebaran

Kembali dari libur panjang Lebaran seringkali terasa seperti roller coaster emosi. Di satu sisi, ada semangat untuk bertemu kembali dengan rutinitas dan rekan kerja, namun di sisi lain, perasaan berat meninggalkan momen kebersamaan dengan keluarga dan suasana santai masih membayangi. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Yuk kita bahas sama-sama di artikel ini!


mengatasi stres tips



Libur Idulfitri di Indonesia, dengan segala tradisi mudik, berburu baju Lebaran, silaturahmi, dan perubahan drastis dalam keseharian, memberikan pengalaman mengesankan namun juga berpotensi menimbulkan tantangan saat kembali ke aktivitas normal. Transisi ini, bagi sebagian orang, tidaklah mudah dan dapat memicu munculnya stres serta kecemasan. 

Mengapa Stres dan Kecemasan Muncul Setelah Libur Panjang Lebaran?


tips mengatasi stres
Setelah bersenang-senang, stres pun datang; foto dari canva


Beberapa faktor psikologis dan situasional dapat berkontribusi pada munculnya stres dan kecemasan setelah libur panjang Lebaran:

Perubahan Rutinitas Drastis: Selama libur, pola tidur seringkali berubah, waktu makan menjadi tidak teratur, dan aktivitas sehari-hari jauh berbeda dari biasanya. Tubuh dan pikiran perlu waktu untuk menyesuaikan diri kembali dengan ritme kerja atau aktivitas rutin. Perubahan mendadak ini dapat mengganggu jam biologis dan memicu perasaan tidak nyaman bahkan berdampak ke emosi yang naik turun.

Tekanan untuk Kembali Produktif: Setelah menikmati waktu istirahat yang cukup lama, ekspektasi untuk langsung kembali bekerja dengan performa maksimal bisa menjadi sumber tekanan. Tuntutan pekerjaan yang menumpuk atau target yang harus segera dicapai dapat menimbulkan stres.

Penyesuaian Sosial dan Lingkungan Kerja: Kembali berinteraksi intens dengan rekan kerja dan menyesuaikan diri dengan dinamika kantor setelah suasana kekeluargaan yang hangat selama libur memerlukan adaptasi. Beberapa orang mungkin merasa canggung atau kesulitan membangun kembali fokus di lingkungan kerja.

Kelelahan Fisik dan Mental: Perjalanan mudik yang melelahkan, kurangnya waktu tidur yang berkualitas selama bersilaturahmi, atau padatnya agenda liburan dapat meninggalkan rasa lelah fisik dan mental yang berkepanjangan. Kondisi ini membuat seseorang lebih rentan terhadap stres dan kecemasan.

Kekhawatiran Tertinggal: Adanya kekhawatiran tertinggal informasi penting atau perkembangan pekerjaan selama berlibur juga dapat memicu kecemasan. Perasaan harus mengejar ketertinggalan dengan cepat bisa menambah tekanan.

Perasaan "Post-Holiday Blues": Fenomena ini merujuk pada perasaan sedih, hampa, atau tidak bersemangat setelah berakhirnya periode liburan yang menyenangkan. Perbandingan antara euforia liburan dengan realitas rutinitas sehari-hari dapat menimbulkan perasaan ini.


Pengalaman Saya Pasca Lebaran

Sebagai nonis, saya memang tidak banyak mengalami pengalaman Ramadan seperti teman-teman muslim. Cuma Lebaran kemarin memang tumpang tindih dengan beberapa hari raya lain. Di Bali suasana Nyepi sangat meriah. Saya juga ada kumpul keluarga dalam rangka sembahyang Ceng Beng.

Energi saya terforsir di dua event tadi, belum lagi Mami sedang sakit. Jadi untuk mental dan emosi, saya memang mengalami keadaan yang kurang nyaman. Apalagi, sekarang saya mendapatkan pekerjaan baru di sebuah SD. Mau tidak mau, saya agak ngelag dan perlu menyesuaikan diri dengan jadwal baru.


Tips Praktis Mengatasi Stres dan Kecemasan Setelah Libur Panjang Lebaran


tips produktif pasca lebaran
tetap produktif dan bersemangat; foto dari canva



Berikut adalah beberapa langkah praktis yang dapat Teman-teman lakukan untuk mengatasi stres dan kecemasan setelah libur panjang Lebaran:

Mulai Perlahan dan Bertahap: Jangan memaksakan diri untuk langsung kembali ke ritme kerja atau aktivitas 100%. Berikan diri Teman-teman waktu untuk beradaptasi. Di hari-hari pertama, fokuslah pada tugas-tugas yang lebih ringan dan kurang menuntut konsentrasi tinggi.

Prioritaskan Tugas: Buat daftar tugas yang perlu diselesaikan dan identifikasi mana yang paling mendesak dan penting. Memecah pekerjaan besar menjadi tugas-tugas kecil yang lebih mudah dikelola dapat mengurangi perasaan kewalahan.

Kembalikan Rutinitas Secara Bertahap: Usahakan untuk mengembalikan pola tidur dan waktu makan secara bertahap. Cobalah untuk tidur dan bangun pada jam yang mendekati jadwal kerja Teman-teman beberapa hari sebelum kembali bekerja. Atur kembali jadwal makan yang teratur.

Sisihkan Waktu untuk Relaksasi: Meskipun rutinitas kerja sudah dimulai, tetap alokasikan waktu untuk kegiatan yang Teman-teman nikmati dan membuat Teman-teman rileks. Ini bisa berupa membaca buku, mendengarkan musik, melakukan hobi, atau sekadar menikmati waktu tenang.

Jaga Komunikasi dengan Rekan Kerja: Jika Teman-teman merasa kewalahan dengan pekerjaan yang menumpuk, jangan ragu untuk berkomunikasi dengan rekan kerja atau atasan. Diskusikan prioritas dan kemungkinan pembagian tugas jika memungkinkan.

Fokus pada Hal Positif: Ingatlah kembali momen-momen menyenangkan selama libur Lebaran dan syukuri waktu kebersamaan yang telah Teman-teman nikmati. Ini dapat membantu menjaga suasana hati yang positif.

Latihan Pernapasan dan Meditasi Singkat: Latihan pernapasan dalam atau meditasi singkat dapat membantu menenangkan pikiran dan meredakan kecemasan. Luangkan beberapa menit setiap hari untuk fokus pada pernapasan Teman-teman atau mengikuti panduan meditasi sederhana.

Jaga Kesehatan Fisik: Pastikan Teman-teman mendapatkan istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan melakukan aktivitas fisik ringan secara teratur. Kesehatan fisik yang baik berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih stabil.

Batasi Penggunaan Media Sosial: Terlalu banyak melihat unggahan liburan teman atau perbandingan dengan kehidupan orang lain di media sosial dapat memperburuk perasaan "post-holiday blues". Batasi waktu Teman-teman di media sosial dan fokus pada diri sendiri.

Cari Dukungan Jika Perlu: Jika stres dan kecemasan yang Teman-teman rasakan terasa berlebihan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional seperti psikolog atau konselor. Berbicara tentang apa yang Teman-teman rasakan dapat sangat membantu.


Kesimpulan


tips anti stres
Aktif bekerja kembali dan makin produktif; foto dari caanva



Kembali ke rutinitas setelah libur panjang Lebaran adalah sebuah proses adaptasi yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Mengenali penyebab stres dan kecemasan yang mungkin muncul adalah langkah pertama untuk mengatasinya. Dengan menerapkan tips-tips praktis yang telah dibahas, diharapkan Teman-teman dapat kembali produktif dengan pikiran yang lebih tenang dan hati yang lebih siap. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki ritme adaptasi yang berbeda, jadi berikan diri Teman-teman waktu dan jangan ragu untuk mencari bantuan jika diperlukan. Selamat kembali beraktivitas dengan semangat baru!


Sang Penulis

Baca Juga

Komentar

4 komentar:

  1. Lebaran kemarin kalau di Bali bentrok dengan hari raya nyepi ya... Begitu beragam nih toleransi di negara kita ini
    Alhamdulillah ya lebaran dan hati raya Nyepi sudah lewat, kini sekarang memang tinggal lelahnya nih. Pulang mudik menumpuk cucian. Hehehe

    BalasHapus
  2. usai libur lebaran dan harus menyesuaikan lagi dengan rutinitas harian memang perlu penyesuaikan diri lagi ya, Mbak. Dan memang, saat harus meninggalkan kmapung halaman dan kalau orang tua masih ada, pasti ada perasaan sedih. Kalau kampungnya dekat sih, mungkin tidak terlalu. Tapi misalnya yang tinggalnya jauh dari kampung halaman, harus menempuh perjalanan jauh, bahkan mudik lebaran juga tidak bisa setahun sekali.
    Tapi begitulah, kehidupan harus terus berjalan. Kembali semangat menjalankan rutinitas, mengumpulkan cuan agar tahun depan bisa mudik lagi.

    BalasHapus
  3. Kata orang2 mba, asal THR masih nyisa, aman deh. Kalo gak ya pasti stress ya

    BalasHapus
  4. Ternyata ada yaa.. hal-hal yang bisa bikin kinerja terganggu ketika abis liburan panjang.
    Aku pikir, setelah liburan dan kemudian kembali masuk kerja jadi lebih fresh.
    Karena beban kerja juga mungkin perlahan meningkatnya yaa.. semacam butuh adaptasi menyelesaikan satu per-satu beban saat liburan.

    Penting banget memerhatikan kesehatan fisik dan mental ketika mengalami perubahan aktivitas yang signifikan.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Mohon tidak mengcopas isi artikel tanpa izin. Jika berkenan, silakan tinggalkan komentar dengan sopan. Diharapkan untuk tidak mengirimkan link hidup dalam komentar. Terima kasih atas perhatiannya :)